Total Tayangan Halaman

Kamis, 30 September 2010

DAFTAR RAJA RAJA JAWA

DAFTAR RAJA RAJA JAWA




MATARAM KUNO DINASTI SYAILENDRA


* Bhanu (752-775)
* Wisnu (775-782)
* Indra (782-812)
* Samaratungga (812-833)
* Pramodhawardhani (833-856), menikah dengan Rakai Pikatan (Dinasti Sanjaya)

Dinasti Sanjaya
-------------------
* Sanjaya (732-7xx)
* Rakai Panangkaran
* Rakai Panunggalan
* Rakai Warak
* Rakai Garung
* Rakai Patapan (8xx-838)
* Rakai Pikatan (838-855), mendepak Dinasti Syailendra
* Rakai Kayuwangi (855-885)
* Dyah Tagwas (885)
* Rakai Panumwangan Dyah Dewendra (885-887)
* Rakai Gurunwangi Dyah Badra (887)
* Rakai Watuhumalang (894-898)
* Rakai Watukura Dyah Balitung (898-910)
* Daksa (910-919)
* Tulodong (919-921)
* Dyah Wawa (924-928)
* Mpu Sindok (928-929), memindahkan pusat kerajaan ke Jawa Timur (Medang)
* Sanjaya Gusti

Medang
----------
* Mpu Sindok (929-947)
* Sri Isyanatunggawijaya (947-9xx)
* Makutawangsawardhana (9xx-985)
* Dharmawangsa Teguh (985-1006)

KAHURIPAN
-------------
* Airlangga (1019-1045), mendirikan kerajaan di reruntuhan Medang
* (Airlangga kemudian memecah Kerajaan Kahuripan menjadi dua: Janggala dan Kadiri)


JANGGALA
------------
(tidak diketahui silsilah raja-raja Janggala hingga tahun 1116)

KADIRI
---------
* (tidak diketahui silsilah raja-raja Kadiri hingga tahun 1116)
* Kameswara (1116-1135), mempersatukan kembali Kadiri dan Panjalu
* Jayabaya (1135-1159)
* Rakai Sirikan (1159-1169)
* Sri Aryeswara (1169-1171)
* Sri Candra (1171-1182)
* Kertajaya (1182-1222)

SHINGASARI
----------------
* Tunggul Ametung (1222)tewas dibunuh Ken Arok.
* Ken Arok (1222-1227)
* Anusapati (1227-1248)
* Tohjaya (1248)
* Ranggawuni (Wisnuwardhana) (1248-1254)
* Kertanagara ( 1254-1292)

MAJAPAHIT
--------------
* Raden Wijaya (Kertarajasa Jayawardhana) (1293-1309)
* Jayanagara (1309-1328)
* Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328-1350)
* Hayam Wuruk (Rajasanagara) (1350-1389)
* Wikramawardhana (1390-1428)
* Suhita (1429-1447)
* Dyah Kertawijaya (1447-1451)
* Rajasawardhana (1451-1453)
* Girishawardhana (1456-1466)
* Singhawikramawardhana (Suraprabhawa) (1466-1474)
* Girindrawardhana Dyah Wijayakarana(1468-1478)
*Singawardhana Dyah Wijayakusuma (menurut Pararaton menjadi RajaMajapahit selama 4 bulan sebelum wafat secara mendadak ) ( ? - 1486 )
*Girindrawardhana Dyah Ranawijaya alias Bhre Kertabumi (diduga kuatsebagai Brawijaya, menurut Kitab Pararaton dan Suma Oriental karanganTome Pires pada tahun 1513) (1474-1519)

DEMAK
---------
* Raden Patah (1478 - 1518)
* Pati Unus (1518 - 1521)
* Sultan Trenggono (1521 - 1546)
* Sunan Prawoto (1546 - 1561)

KESULTANAN PAJANG
---------------------------
* Jaka Tingkir, bergelar Sultan Hadiwijoyo (1549 - 1582)
* Arya Pangiri, bergelar Sultan Ngawantipuro (1583 - 1586)
* Pangeran Benawa, bergelar Sultan Prabuwijoyo (1586 - 1587)

MATARAM BARU
--------------------
Daftar ini merupakan Daftar penguasa Mataram Baru atau juga disebutsebagai Mataram Islam, meski penamaan terakhir ini kurang pas. Catatan:sebagian nama penguasa di bawah ini dieja menurut ejaan bahasa Jawa.

* Ki Ageng Pamanahan, menerima tanah perdikan Mataram dari Jaka Tingkir
* Panembahan Senopati (Raden Sutawijaya) (1587 - 1601), menjadikan Mataram sebagai kerajaan merdeka.
* Panembahan Hanyakrawati (Raden Mas Jolang) (1601 - 1613)
* Adipati Martapura (1613 selama satu hari)
* Sultan Agung (Raden Mas Rangsang / Prabu Hanyakrakusuma) (1613 - 1645)
* Amangkurat I (Sinuhun Tegal Arum) (1645 - 1677)

KASUNANAN KARTASURA
-------------------------------
* Amangkurat II (1680 – 1702), pendiri Kartasura.
* Amangkurat III (1702 – 1705), dibuang VOC ke Srilangka.
* Pakubuwana I (1705 – 1719), pernah memerangi dua raja sebelumya; juga dikenal dengan nama Pangeran Puger.
* Amangkurat IV (1719 – 1726), leluhur raja-raja Surakarta dan Yogyakarta.
* Pakubuwana II (1726 – 1742), menyingkir ke Ponorogo karena Kartasura diserbu pemberontakl; mendirikan Surakarta.

KASUNANAN SURAKARTA
-------------------------------
* Pakubuwana I/Pangeran Puger (1704 - 1719), memerintah Kasunanan Kartasura
* Pakubuwana II (1745 - 1749), pendiri kota Surakarta; memindahkan keraton Kartasura ke Surakarta pada tahun 1745
* Pakubuwana III (1749 - 1788), mengakui kedaulatan Hamengkubuwana I sebagai penguasa setengah wilayah kerajaannya.
* Pakubuwana IV (1788 - 1820)
* Pakubuwana V (1820 - 1823)
* Pakubuwana VI (1823 - 1830), diangkat sebagai pahlawan nasional Indonesia; juga dikenal dengan nama Pangeran Bangun Tapa.
* Pakubuwana VII (1830 - 1858)
* Pakubuwana VIII (1859 - 1861)
* Pakubuwana IX (1861 - 1893)
* Pakubuwana X (1893 - 1939)
* Pakubuwana XI (1939 - 1944)
* Pakubuwana XII (1944 - 2004)
* Dua orang Pakubuwana XIII (2004 - sekarang), terjadi perebutan takhta antara Pangeran Hangabehi dan Pangeran Tejowulan.

KASULTANAN YOGYAKARTA
----------------------------------
* Hamengkubuwana I (1755 - 1792)
* Hamengkubuwana II (1793 - 1828)
* Hamengkubuwana III (1810 - 1814)
* Hamengkubuwana IV (1814 - 1822)
* Hamengkubuwana V (1822 - 1855)
* Hamengkubuwana VI (1855 - 1877)
* Hamengkubuwana VII (1877 - 1921)
* Hamengkubuwana VIII (1921 - 1939)
* Hamengkubuwana IX (1939 - 1988)
* Hamengkubuwana X (1988 - sekarang)


 olah kepribadian agungpambudi72




SERAT SABDO JATI (MEGAT RUH)


1. Hawya pegat ngudiya RONGing budyayu

MarGAne suka basuki
Dimen luWAR kang kinayun
Kalising panggawe SIsip
Ingkang TAberi prihatos

Jangan berhenti selalulah berusaha berbuat kebajikan,

agar mendapat kegembiraan serta keselamatan serta tercapai segala
cita-cita,
terhindar dari perbuatan yang bukan-bukan, caranya haruslah gemar
prihatin.

2. Ulatna kang nganti bisane kepangguh
Galedehan kang sayekti
Talitinen awya kleru
Larasen sajroning ati
Tumanggap dimen tumanggon

Dalam hidup keprihatinan ini pandanglah dengan seksama,
intropeksi, telitilah jangan sampai salah, endapkan didalam hati,
agar mudah menanggapi sesuatu.

3. Pamanggone aneng pangesthi rahayu
Angayomi ing tyas wening
Eninging ati kang suwung
Nanging sejatining isi
Isine cipta sayektos

Dapatnya demikian kalau senantiasa mendambakan kebaikan,
mengendapkan pikiran, dalam mawas diri sehingga seolah-olah hati ini
kosong
namun sebenarnya akan menemukan cipta yang sejati.

4. Lakonana klawan sabaraning kalbu
Lamun obah niniwasi
Kasusupan setan gundhul
Ambebidung nggawa kendhi
Isine rupiah kethon

Segalanya itu harus dijalankan dengan penuh kesabaran.
Sebab jika bergeser (dari hidup yang penuh kebajikan)
akan menderita kehancuran. Kemasukan setan gundul,
yang menggoda membawa kendi berisi uang banyak.

5. Lamun nganti korup mring panggawe dudu
Dadi panggonaning iblis
Mlebu mring alam pakewuh
Ewuh mring pananing ati
Temah wuru kabesturon

Bila terpengaruh akan perbuatan yang bukan-bukan,
sudah jelas akan menjadi sarang iblis, senantiasa mendapatkan
kesulitas-kesulitan, kerepotan-kerepotan, tidak dapat berbuat dengan
itikad hati yang baik,
seolah-olah mabuk kepayang.

6. Nora kengguh mring pamardi reh budyayu
Hayuning tyas sipat kuping
Kinepung panggawe rusuh
Lali pasihaning Gusti
Ginuntingan dening Hyang Manon

Bila sudah terlanjur demikian tidak tertarik terhadap perbuatan
yang menuju kepada kebajikan. Segala yang baik-baik lari dari dirinya,
sebab sudah diliputi perbuatan dan pikiran yang jelek.
Sudah melupakan Tuhannya. Ajaran-Nya sudah musnah berkeping-keping.

7. Parandene kabeh kang samya andulu
Ulap kalilipen wedhi
Akeh ingkang padha sujut
Kinira yen Jabaranil
Kautus dening Hyang Manon

Namun demikian yang melihat, bagaikan matanya kemasukan pasir,
tidak dapat membedakan yang baik dan yang jahat, sehingga
yang jahat disukai dianggap utusan Tuhan.

8. Yeng kang uning marang sejatining dawuh
Kewuhan sajroning ati
Yen tiniru ora urus
Uripe kaesi-esi
Yen niruwa dadi asor

Namun bagi yang bijaksana, sebenarnya repot didalam pikiran
melihat contoh-contoh tersebut. Bila diikuti hidupnya akan
tercela akhirnya menjadi sengsara.

9. Nora ngandel marang gaibing Hyang Agung
Anggelar sakalir-kalir
Kalamun temen tinemu
Kabegjane anekani
Kamurahane Hyang Manon

Itu artinya tidak percaya kepada Tuhan, yang menitahkan bumi dan
langit, siapa yang berusaha dengan setekun-tekunnya akan mendapatkan
kebahagiaan. Karena Tuhan itu Maha Pemurah adanya.

10. Hanuhoni kabeh kang duwe panuwun
Yen temen-temen sayekti
Dewa aparing pitulung
Nora kurang sandhang bukti
Saciptanira kelakon

Segala permintaan umatNya akan selalu diberi, bila dilakukan dengan
setulus hati.
Tuhan akan selalu memberi pertolongan, sandang pangan tercukupi
segala cita-cita dan kehendaknya tercapai.

11. Ki Pujangga nyambi paraweh pitutur
Saka pengunahing Widi
Ambuka warananipun
Aling-aling kang ngalingi
Angilang satemah katon

Sambil memberi petuah Ki Pujangga juga akan membuka selubung
yang termasuk rahasia Tuhan, sehingga dapat diketahui.

12. Para jalma sajroning jaman pakewuh
Sudranira andadi
Rahurune saya ndarung
Keh tyas mirong murang margi
Kasekten wus nora katon

Manusia-manusia yang hidup didalam jaman kerepotan,
cenderung meningkatnya perbuatan-perbuatan tercela,
makin menjadi-jadi, banyak pikiran-pikiran yang tidak berjalan
diatas riil kebenaran, keagungan jiwa sudah tidak tampak.

13. Katuwane winawas dahat matrenyuh
Kenyaming sasmita sayekti
Sanityasa tyas malatkunt
Kongas welase kepati
Sulaking jaman prihatos

Lama kelamaan makin menimbulkan perasaan prihatin, merasakan ramalan
tersebut,
senantiasa merenung diri melihat jaman penuh keprihatinan tersebut.

14. Waluyane benjang lamun ana wiku
Memuji ngesthi sawiji
Sabuk tebu lir majenum
Galibedan tudang tuding
Anacahken sakehing wong

Jaman yang repot itu akan selesai kelak bila sudah mencapat tahun 1877
(Wiku=7, Memuji=7, Ngesthi=8, Sawiji=1. Itu bertepatan dengan tahun Masehi
1945).
Ada orang yang berikat pinggang tebu perbuatannya seperti orang gila,
hilir mudik menunjuk kian kemari, menghitung banyaknya orang.

15. Iku lagi sirap jaman Kala Bendu
Kala Suba kang gumanti
Wong cilik bisa gumuyu
Nora kurang sandhang bukti
Sedyane kabeh kelakon

Disitulah baru selesai Jaman Kala Bendu. Diganti dengan jaman Kala Suba.
Dimana diramalkan rakyat kecil bersuka ria, tidak kekurangan sandang dan
makan
seluruh kehendak dan cita-citanya tercapai.

16. Pandulune Ki Pujangga durung kemput
Mulur lir benang tinarik
Nanging kaseranging ngumur
Andungkap kasidan jati
Mulih mring jatining enggon

Sayang sekali “pengelihatan” Sang Pujangga belum sampai selesai,
bagaikan menarik benang dari ikatannya.
Namun karena umur sudah tua sudah merasa hampir
datang saatnya meninggalkan dunia yang fana ini.

17.Amung kurang wolung ari kang kadulu
Tamating pati patitis
Wus katon neng lokil makpul
Angumpul ing madya ari
Amerengi Sri Budha Pon

Yang terlihat hanya kurang 8 hai lagi, sudah sampai waktunya,
kembali menghadap Tuhannya. Tepatnya pada hari Rabu Pon.

18. Tanggal kaping lima antarane luhur
Selaning tahun Jimakir
Taluhu marjayeng janggur
Sengara winduning pati
Netepi ngumpul sak enggon

Tanggal 5 bulan Sela
(Dulkangidah) tahun Jimakir Wuku Tolu,
Windu Sengara (atau tanggal 24 Desember 1873)
kira-kira waktu Lohor, itulah saat yang ditentukan
sang Pujangga kembali menghadap Tuhan.

19. Cinitra ri budha kaping wolulikur
Sawal ing tahun Jimakir
Candraning warsa pinetung
Sembah mekswa pejangga ji
Ki Pujangga pamit layoti




olah kepribadian..agungpambudi72

 

 




         

 

KITAB MUSARAR (SRI AJI JAYABAYA) 

asmaradahana

Kitab Musarar inganggit
Duk Sang Prabu Jayabaya
Ing Kediri kedhatone
Ratu agagah prakosa
Tan ana kang malanga
Parang muka samya teluk
Pan sami ajrih sedaya.

Milane sinungan sakti
Bathara Wisnu punika
Anitis ana ing kene
Ing Sang Prabu Jayabaya
Nalikane mangkana
Pan jumeneng Ratu Agung
Abala para Narendra.

Wusnya mangkana winarni
Lami-lami apeputra
Jalu apekik putrane
Apanta sampun diwasa
Ingadekan raja
Pagedhongan tanahipun
Langkung arja kang nagara.

Maksihe bapa anenggih
Langkung suka ingkang rama
Sang Prabu Jayabayane
Duk samana cinarita
Pan arsa katamiyan
Raja Pandhita saking Rum
Nama Sultan Maolana.

Ngali Samsujen kang nami
Sapraptane sinambrama
Kalawan pangabektine
Kalangkung sinuba suba
Rehning tamiyan raja
Lan seje jinis puniku
Wenang lamun ngurmatana.

Wus lengah atata sami
Nuli wau angandika
Jeng Sultan Ngali Samsujen
“Heh Sang Prabu Jayabaya
Tatkalane ing sireku
Kandhane Kitab Musarar.

Prakara tingkahe nenggih
Kari ping telu lan para
Nuli cupet keprabone
Dene ta nuli sinelan
Liyane teka para”
Sang Prabu lajeng andeku
Wus wikan titah Bathara.

Lajeng angguru sayekti
Sang-a Prabu Jayabaya
Mring Sang raja pandhitane
Rasane Kitab Musarar
Wus tunumlak sadaya
Lan enget wewangenipun
Yen kantun nitis ping tiga.

Benjing pinernahken nenggih
Sang-a Prabu Jayabaya
Aneng sajroning tekene
Ing guru Sang-a Pandhita
Tinilar aneng Kabah
Imam Supingi kang nggadhuh
Kinarya nginggahken kutbah.

Ecis wesi Udharati
Ing tembe ana Molana
Pan cucu Rasul jatine
Alunga mring Tanah Jawa
Nggawa ecis punika
Kinarya dhuwung puniku
Dadi pundhen bekel Jawa.

Raja Pandhita apamit
Musna saking palenggahan
Tan antara ing lamine
Pan wus jangkp ing sewulan
Kondure Sang Pandhita
Kocapa wau Sang Prabu
Animbali ingkang putra.

Tan adangu nulya prapti
Apan ta lajeng binekta
Mring kang rama ing lampahe
Minggah dhateng ardi Padhang
Kang putra lan keng rama
Sakpraptaning ing gunung
Minggah samdyaning arga.

Wonten ta ajar satunggil
Anama Ajar Subrata
Pan arsa methuk lampahe
Mring Sang Prabu Jayabaya
Ratu kang namur lampah
Tur titit Bathara Wisnu
Njalama Prabu Jayabaya.

Dadya Sang Jayabaya ji
Waspada reh samar-samar
Kinawruhan sadurunge
Lakune jagad karana
Tindhake raja-raja
Saturute laku putus
Kalawan gaib sasmita.

Yen Islama kadi nabi
Ri Sang aji Jayabaya
Cengkrameng ardi wus suwe
Apanggih lawan ki Ajar
Ajar ing gunung Padhang
Awindon tapane guntur
Dadi barang kang cinipta.

Gupuh methuk ngacarani
Wus tata denya alenggah
Ajar angundang endhange
Siji nyunggi kang rampadan
Isine warna-warna
Sapta warna kang sesuguh
Kawolu lawan ni endang.

Juwadah kehe satakir
Lan bawang putih satalam
Kembang melathi saconthong
Kalawan getih sapitrah
Lawan kunir sarimpang
Lawan kajar sawit iku
Kang saconthong kembang mojar.

Kawolu endhang sawiji
Ki Ajar pan atur sembah
“Punika sugataningong
Katura dhateng paduka”
Sang Prabu Jayabaya
Awas denira andulu
Sedhet anarik curiga.

Ginoco ki Ajar mati
Endhange tinuweng pejah
Dhuwung sinarungken age
Cantrike sami lumajar
Ajrih dhateng sang nata
Sang Rajaputra gegetun
Mulat solahe kang rama.

Arsa matur putra ajrih
Lajeng kondur sekaliyan
Sapraptanira kedhaton
Pinarak lan ingkang putra
Sumiwi munggweng ngarsa
Angandika Sang-a Prabu
Jayabaya mring kang putra.

“Heh putraningsun ta kaki
Sira wruh solahing Ajar
Iya kang mati dening ngong
Adosa mring guruningwang
Jeng Sultan Maolana
Ngali Samsujen ta iku
Duk maksih sami nom-noman.

                                              
Asmarandana 

1. Kitab Musarar dibuat tatkala Prabu Jayabaya di Kediri yang gagah perkasa, Musuh takut dan takluk, tak ada yang berani.
2. Beliau sakti sebab titisan Batara wisnu. Waktu itu Sang Prabu menjadi raja agung, pasukannya raja-raja.
3. Terkisahkan bahwa Sang Prabu punya putra lelaki yang tampan. Sesudah dewasa dijadikan raja di Pagedongan. Sangat raharja negara-nya.
4. Hal tersebut menggembirakan Sang Prabu. Waktu itu tersebutkan Sang Prabu akan mendapat tamu, seorang raja pandita dari Rum bernama, Sultan Maolana.
5. Lengkapnya bernama Ngali Samsujen. Kedatangannya disambut sebaik-baiknya. Sebab tamu tersebut seorang raja pandita lain bangsa pantas dihormati.
6. Setelah duduk Sultan Ngali Samsujen berkata: “Sang Prabu Jayabaya, perkenankan saya memberi petuah padamu menge.nai Kitab Musarar.
7. Yang menyebutkan tinggal tiga kali lagi kemudian kerajaanmu akan diganti oleh orang lain”. Sang Prabu mendengarkan dengan sebaik-baiknya. Karena beliau telah mengerti kehendak Dewata.
8. Sang Prabu segera menjadi murid sang Raja Pandita. Segala isi Kitab Musarar sudah diketahui semua. Beliaupun ingat tinggal menitis 3 kali.
9. Kelak akan diletakkan dalam teken Sang Pandita yang ditinggal di Kakbah yang membawa Imam Supingi untuk menaikkan kutbah,
10. Senjata ecis itu yang bernama Udharati. Dikelak kemudian hari ada Maolana masih cucu Rasul yang mengembara sampai ke P. Jawa membawa ecis tersebut. Kelak menjadi punden Tanah Jawa.
11. Raja Pandita pamit dan musnah dari tempat duduk. Kemudian terkisahkan setelah satu bulan Sang Prabu memanggil putranya.
12. Setelah sang putra datang lalu diajak ke gunung Padang. Ayah dan putra itu setelah datang lalu naik ke gunung.
13. Di sana ada Ajar bernama Ajar Subrata. Menjemput Prabu Jayabaya seorang raja yang berincoknito termasuk titisan Batara Wisnu..
14. Karenanya Sang Prabu sangat waspada, tahu sebelum kejadian mengenai raja-raja karena Sang Prabu menerima sasmita gaib.
15. Bila Islam seperti Nabi. Prabu Jayabaya bercengkrama di gunung sudah lama. Bertemu dengan ki Ajar di gunung Padang. Yang bertapa brata sehingga apa yang dikehendaki terjadi.
16. Tergopoh-gopoh menghormati. Setelah duduk ki Ajar memanggil seorang endang yang membawa sesaji. Berwarna-warni isinya. Tujuh warna-warni dan lengkap delapan dengarn endangnya.
17. Jadah (ketan) setakir, bawang putih satu talam, kembang melati satu bungkus, darah sepitrah, kunir sarimpang, sebatang pohon kajar dan kembang mojar satu bungkus.
18. Kedelapan endang seorang. Kemudian ki Ajar menghaturkan sembah : “Inilah hidangan kami untuk sang Prabu”. Sang Prabu waspada kemudian menarik senjata kerisnya.
19. Ki Ajar ditikam mati. Demikian juga endangnya. Keris kemudian dimasukkan lagi. Cantrik-cantrik berlarian karena takut. Sedangkan raja putra kecewa melihat perbuatan ayahnya.
20. Sang putra akan bertanya merasa takut. Kemudian merekapun pulang. Datang di kedaton Sang Prabu berbicara dengan putranya.
21. Heh anakku. Kamu tahu ulah si Ajar yang saya bunuh. Sebab berdosa kepada guru saya Sultan Maolana Ngali Samsujen tatkala masih muda.

OLAH KEPRIBADIAN AGU
NGPAMBUDI72

SANGKAN PARANING DUMADI

                                           

SANGKAN PARANING DUMADI









                                                           
Olah Kepribadian AgungPambudi72 
Kediri 10/06/1972.Jakarta 10/06/2010

                                         

                                 




                 SANGKAN PARANING DUMADI                  

Kaweruh Kebatinan  
SANGKAN PARANING DUMADI  

SAKDURUNGE MANUNGSO DUMADI/UTOWO SAKDURUNGE MANUNGSO LAIR ONO ING ALAM NDONYO IKI
..Manungso Iku Durung Duwe Jeneng (Asmo/Asma/Nami/Nama/Aran/Juluk/Tetenger) Ateges Durung Ono (Utowo ORA ONO).
Sak  Wise Manungso Lahir/Dumadi ..Lagi Duwe Jeneng (Asmo/Asma/Nami/Nama/Aran/Juluk) Ateges ONO, Yen Mangkono Manungso Iku Asale ORA ONO Banjur ONO Lan Mbesuk Bakal Bali ORA ONO Maneh, Utowo (NIRWONO)/SAMPURNO .
Kawedar Ndamel Boso Ngoko..Supados Saget Dipun Penggalih ..Sedulur Ingkang Mboten Saget Kromo..Inggil..Pangapunten .


DENE Syarat-Syarat'e Kanggo Bisane Anggayuh Papan Kang Bakal Tekan Sejatine Urip  Kang Langgeng Mau.,Ora Ujare Sopo-Sopo, Nanging Amung Anetepi Kawruh Kang Temen-Temen Lahir Bathin Di Weruhi Yo Iku Jeneng Kaweruh,Ateges Temen-Temen Weruh Jeneng Kaweruh.
Syarat-Syarat Iku Bener Dudu Bener Tumrape Manungso,..Hananging Bener Tumrape (........) WONG JOWO ORA WANI NYEBUT ASMANE AMARGO NJANGKAR /ORA SOPAN...Yo Iku GUSTI KANG AKARYO JAGAT GUMELAR SAGUNG DUMADI.



  PANGERTEN BAB ROSO LAN ROS ROSING
ROSO Yo Iku Pirantine Urip... ROS ROSING ROSO Yo Iku Getetane Tetenger (Utowo Pilah-Pilah Ing Roso) Tegese Roso Iki ,Roso Ngene,Roso Ngono,Roso Mau Kabeh..Kawengku Ing Roso Sawutuh,

(ROSO SEJATI)

ROSO SEJATI Yo Iku Roso Kang Ora Biso Owah Gingsir.


Pilah- Pilahing Roso Sarono Ros- Rosing Roso.....Roso Mau Kabeh Kelet Lengket Ing Badan Alus Lan Wadag..
Conto..Roso Kecut ,Legi ,Pedes ,Asin,Getir ,Pahit ,Gurih ,Lan Liyane Iku Roso Ono Ing Rosone Ilat,Termasuk Roso Ing Badan Wadag..

Ono Ing Kene Krasan Ono Ing Kono Krasan ..Ono Ngendi-Ngendi Krasan, Semono Ugo Roso Gething,Roso Tresno,Gemes ,Pegel ,Dendam, Susah,Bungah,Iku Mau Ono Ing ROSONING ATI (Manah)

ROSO Kojur,Mujur,Eling,Lali,Getun,Iklash,Welas Asih,Nelongso..Puniko .Ono Ngendi-Ngendi Ono Lan Ugo Kroso Ing Bathin/Budi/Angono Iku Kalebu ROSONING PIKIR

Rehne Wis Cetho Kabeh ROS ROSING ROSO,Conto Yen Jangane Kurang Asin..Lha Iki Cukup Ditambahi Uyah,Ora Susah Banjur Pegel..Lan Yen Pekoro Jangan Kurang Uyah Bae Banjur Pegel ,Nesu,Lan Muring-Muring....Yo Iki Sing Di Arani Durung We-RUH (Ngerti) Marang ROS ROSING ROSO
              'PANGERTEN BAB (REH MANGUKUT/WARONGKO MANJING CURIGO'

Tegese..REH MANGUKUT Iku,..JIWO Angukut ROGO,JIWO Angringkes Badan Wadag.Yen Samongso Iki Badan Wadag Ono Ing Njobo,Jiwo Ono Ing Njero..
HANANGING YEN KAKUKUT, SANG Jiwo Angringkes Badan Wadag Lumebu Sak Jeroning JIWO,
JIWO Ing Kene Ateges Badan Alus,Banjur Linambangake WARONGKO MANJING CURIGO
Poro Ahli Kebatinan/Kasampurnan Podho Nggayuh Sing Koyo Mangkono Iku,..Yen Manungso Wis Mangerti Bab REH MANGUKUT..Wong Mau Keno Diarani SARJONO /SUJONO..Keno Ugo Diarani WONG SEPUH,LIR ING SEPUH./Wongsepuh mau..

1.Sepi Howo
2.Sepi Ing Pamuring
3.Sepi Ing Pepinginan
4. Anane Mung Urip Sak Lumrahe Manungso Lumrah.
(SEPI HOWO AWAS LORONING ATUNGIL/ATUNGGAL)
 
"BAB TEMBUNG KEBATHINAN"

  Tegese:OLAH BATHIN/NGOLAH BATHIN..Ingih Puniko Ngladi Tumindak Engkang Sae Sae..Jumbuh..Antarane Tumindak Lan Pangucap Jumbuh Lair Lan Bathine Supoyo Manungso Gesang Iku Biso Sampurno Uripe Ono Ndonyo Aherat Tansah Tumindak Samubarang Kabecik -an Ninggal Sekabehing Laranganipun GUSTI INGKANG   MOHO SUCI.

  "BAB TEMBUNG NGELMU"
  NGELMU Iku Kelakone Kanti Lelaku ..Ngono Iku Cetho Banget Lan Wenteh. Yen Wis Ngerti Kudu Di Lakoni/Ditindak Ake,Yen To Ora Banjur Aran ORA KELAKON...Ateges Muspro Ngelmune,Kasare Rembug Ono Unen Unen PINTER CRITO NANGING TINDAKE CACAT ORA RUMONGSO..Opo To Sejatine Ngelmu Iku.?

NGELMU Yoiku..KAWERUH SESURUPANING BATHIN,
Lha Yen Wis Katindakake Kudu Kanthi Mantepe Budi,Nelukake Angkoro Murko Ninggal Tindak Kang Sarwo Olo.

              BAB TEMBUNG GUSTI

             (BAB GUSTI)
GUSTI iku soko tembung bagus ati utowo (bagusing ati) ati kang bagus iku ati kang resik suci/dumunung ono hyang widhi (gusti kang akaryo jagat ) mulo manungso yen biso nyucek ake atine lurus tumindak e luhur budine ,temen suci,/resik. ateges biso njumbuhake lahir lan bathine yo iku sing di arani Manunggale Kawulo lan Gusti.

   BAB GHAIB ING GUSTI

kang di arani tembung ghaib iku tegese sawijining barang kang SAMAR. barang kang samar iku tegese,sawijining barang kang ora keno di grayang nganggo tangan,kang ora keno di deleng nganggo mripat,kang di arani cedak tanpo senggolan wadoh tanpo wangenan,gedene sak mrico binubut.

    DUNUNGE TEMBUNG AKU LAN SIR

A   =ALLAH 
KU =KUASA
SI   =SIFAT ROHMAN
R   =ROHIM




   PANGERTEN BAB LORO 2 NING ATUNGGAL...

tegese...loro nanging nyawiji..
dununge: ono ing jiwo lan rogo
JIWO iku pindane GUSTI
ROGO:iku pindane KAWULO
manunggale kawulo lan gusti yo iku kang di arani LORO 2 NE ATUNGGAL temenan kang sinebut AMOR.

"TELU NING ATUNGGAL (DUNUNGE) ONO "

1.tetenger:(jeneng/asmo/asma/nami/nama/aran/juluk/tetenger)
2.ingsun:(AKU)rogo wadag(rogo sawutuh)
3. urip: (ALLAH)
SEMBAH ROGO: sembahing awak/rogo(utowobadan wadag)
CONTO:sembahyang semedi

SEMBAH CIPTO(KALBU):sembahe pikir/akal

SEMBAH JIWO: sembahe mental,budi (karakter)

SEMBAH ROSO: pirantosing gesang ingkang tansah wonten korban perasaan.



KAWERUH BAB ONGKO 0 NGANTI 20 KANG ONO GANDENGE MARANG SIFAT 20


ONGKO 0 = nol ,tegese nunjuk ake yen kosong,lungguhe ono bocah cilik isih kosong durung duweni kaweruh/pangerten opo opo/wang -wung.

ONGKO 1 = SIJI , tegese soko tembung isi lan aji (isine aji) dudu ajine mas picis rojo brono.nanging ajine DIRI PRIBADI, dununge wong kang becik diri pribadine bakal di aji 2 karo sak podo padane mulo siji lungguhe ono ing GUSTI soko tembung BAGUSING ATI sing mujudake ongko siji (1) iku ongko 0 (nol) utowo ujude ongko siji iku soko ongko nol.

ONGKO 2 = (LORO), dununge ono bopo lan biyung,lungguhe isi donyo iku loro cacahe,ono bungah ono susah,ono rogo ono sukmo,ono awan ono bengi,ono lanang ono wadon..lan sakteruse.

ONGKO 3 = (TELU) dununge manungso duwe sifat telung prakoro, URIP,ROSO,ROGO/GOLEK.NYEKEK,MATEK,tumrap bebrayan BOPO,IBU , ANAK.


ONGKO 4= (PAPAT) , dununge.manungso due sedulur papat,
1. mutmainah rupane putih-banyu.
2.amarah rupane abang- getih.
3. supiah rupane kuning-angin.
4.aluamah rupane ireng- lemah.
yen ono petungan keno ugo keblat papat.


ONGKO 5-(LIMO) dununge ono keblat papat limo pancer/lungguhe yen ono toto lahir ono ing ZISIM lan sing mikul pendoso.

ONGKO 6=(NEM) soko tembung= nemu dununge ono sedulur papat limo pancer 6,ono ing ayang2an ,
toto lahir ono ing wetan,kidul,kulon ,lor,duwur lan ngisor.

ONGKO 7 =(PITU) lungguhe ono dino akad,senin,seloso,rebo,kamis,jum'at,sabtu /onone kulit,daging,balung,sungsum,otot,lan getih.

ONGKO 8 =(WOLU) tegese ojo uwal marang barang kang sing perlu ,tamtunipun tindak ingkang sae sampun ngatos lirwa ake ,lungguhe ono SEWINDHU 8 wolong tahun (WALI WOLU).

ONGKO 9- (SONGO) iku pangertene bayi iku topo ono guwo garbane ibu suwene 9 sasi (umumipun),
lungguhe ono ing wali wolu songo tinari/tinutup.

ONGKO 10=(SEPULUH) dumadi soko ongko 1 lan 0...ongko iki wis paring sasmito marang manungso yoiku kumpule kawulo lan gusti,kang diarani SILIH -SINILIHAN.tegese= urip yen ora nyilih/nganggo ROGO biso mobah mosik kasampar kasandung prasasat tanpo aji.semono ugo ROGO yen wis dioncati dening URIP yo yo wis ora mobah mosik,tanpo aji,terange maneh,ongko 1,(siji) yen ora nganggo ongko nol (0) ora biso muni ongko sepuluh.

ONGKO 11=(SEWELAS) dumadine ongko sewelas paring pasemon marang kito naliko bopo lan biyung dadi temanten di jejerake/di temok ake.

ONGKO 12 =(RO LAS) 1.SIJI tegese URIP 2. tegese lanang /wadon yo bopo yo biyung pangertene 12 (rong elas) UTOWO RONG IJI / URIP 1 SIJI ngerong ono / manggon ono wong 2 (loro)yo bopo biyung.

Ongko 13= (telulas) tegese URIP iku nguripi telung prakoro, dununge
1.nguripi manungso.
2. nguripi kewan2.
3.nguripi wit witan lan jagad sak isine.

ONGKO 14=(PAT BELAS) tegese URIP IKU NGURIPI PATANG PRAKORO.
1.NGURIPI BANYU.
2.NGURIPI GENI.
3. NGURIPI ANGIN.
4.NGURIPI LEMAH.

ONGKO 15=(LIMOLAS) tegese URIP NGURIPI LIMANG PRAKORO.
1.NGURIPI KUPING.(PANGRUNGU)
2.NGURIPI MRIPAT.(PANDELENG)
3.NGURIPI IRUNG.(PANGAMBU)
4.NGURIPI CANGKEM/LAMBE (PANGRAOS)
5.NGURIPI ILAT(PENGECAP)

ONGKO 16=(ENEM BELAS) tegese URIP NGURIPI 6 PRAKORO.
1.NGURIPI MUTMAINAH
2.NGURIPI AMARAH.
3.NGURIPI SUPIAH
4.NGURIPI ALUAMAH
5.NGURIPI AYANG-AYANGAN
6. NGURIPI WUJUD GLEGER.


ONKO 17 = (PITULAS) tegese URIP NGURIPI 7 PRAKORO.
1.NGURIPI WULU
2.NGURIPI KULIT
3.NGURIPI DAGING.
4.NGURIPI BALUNG.
5. NGURIPI SUNGSUM.
6. NGURIPI OTOT.
7. NGURIPI GETIH.

ONGKO 18 -(WOLU LAS) tegese URIP IKU NGURIPI WALI 8 KAJOBO NGURIPI ROGONE UGO NGURIPI KALUHURANE/ASMANE. contone... nganti sak iki isi NGGONDO ARUM KALUHURANE LAN ASMANE.
buktine nganti sak iki akeh wong kang podo sujud sumungkem ono ing PASAREANE. koyo ngono iku contone yen titah iku biso ngemong marang URIP KANG SEJATI.

ONGKO 19 = ( SONGO LAS) ateges URIP IKU NGURIPI 9 PRAKORO.
1.NGURIPI KUPING......................... 2.(LORO).
2.NGURIPI MRIPAT.......................... 2 (LORO)
3.NGURIPI BOLONGAN IRUNG.... 2 (LORO)
4.NGURIPI LESAN ............................1 (SIJI)
5. NGURIPI DUBUR.......................... 1 (SIJI)
6. NGURIPI WADI.............................. 1 (SIJI).
                                                           .------------
JUMLAH...............................................9 (SONGO)

ONGKO 20 =(RONG PULUH?YO SIFAT RONG PULUH
tegese.. URIP IKU NGERONG ONO BOPO LAN BIYUNG WONG LORO KANGGO NGERONG URIP 1 (SIJI) DADI LORO LORONING ATUNGGAL TOTO LAIR ONO ING KONO MULO IKU JEJERE MANUNGSO KENO DI ARANI (SASTRO JENDRO YUNINGRAT) .


(SASTRO JENDRO YUNINGRAT)
tegese TULISING GUSTI KANG CETHO DUMUNUNG ONO WUJUD ING MANUNGSO LANANG LAN WADON.MULO MANUNGSO BISANE NGGAYUH BUDI LUHUR/RAHAYUNING WIWITAN LAN PUNGKASAN,SENAJAN MANUNGSO IKU DIWENANG AKE DUWE KAREP NGGAYUH DONYO BRONO KUDU MANUT MARANG KRENTEG KE ATI KANG RESIK ,BISO O NGEMONG URIP KANG SUCI, NULI BISO SAMPURNO LAIR LAN BATHINE.


             KAWERUH BAB AKSORO JOWO/SING DIARANI SIFAT 20(RONG PULUH)

Aksoro jowo iku cacahe ono :2o (rong puluh) yo iku,
HA,NO CO,RO KO,DO,TO,SO,WO,LO,PO,DHO,JO,YO,NYO,MO,GO,BO,THO,NGO.sifat rongpuluh (20) mau dunuinge ing toto lair ono drijine manungso,tembung2 swiji-sijine iku mau ugo duwe kawibawan/teges dewe2.
HA: HURIP
NA: NUR
CA:CAHYO
RO:ROH
KA:KUMPUL
DA :DAT
TA : TES
SA: SIJI
WA:WUJUD
LA:LANGGENG
PA:PAPAN
DHA:DHAWUH
DJA :DJASAD
YA :NYAGUHI
NYA :NYAH/PASRAH/(NGELUNG AKE)
MA:MARGO/DALAN
GA:GAIB
BA:BABAR
THA:TUKUL
NGA:NGALAM GUMILANG




BAB AKSORO 20 KANG DI GANDENG NGAREP LAN MBURI,WIWITAN ANTUK PUNGKASAN


HA+NGA:HANGA tegese : hangen hangen.
NA+THA:NATHA tegese :nutuk
CA+BA :CABA tegese :coblong/bolong.
RA+GA :RAGA tegese :rogo /awak.
KA+MA :KAMA tegese :widji.
DA+NYA:DANYAtegese :donyo/dunia
TA+YA :TAYA tegese :toyo/banyu.
SA+JA :SAJA tegese :siji.
WA+DHA:WADA tegese :wadah.
LA+PA :LAPA tegese :lampus

SIFAT 20 DI JUPUK 9 =11
SONGO(9) soko: aksoro HA.....WA IKU MANGGON ONO SIFAT WONG LANANG,SEBAB WONG LANANG DUWE BOLONGAN SONGO.

SEWELAS(11) soko :aksoro lA....NGA.iku manggon ono sifate wong wadon sebab,wong wadon duwe bolongan sewelas (11) kacek 2(loro)karo wong lanang,lungguhe ono ing tetek.


 PANGERTEN BAB HAWA NAFSU

HAWA : tegese angkoro/pengaruh angkoro
NAFSU: tegese kekuatan /doyo panyurung

HAWA NAFSU : tegese :angkoro murko kang kasurung dening kekuatane syetan.


  BAB SEDULUR PAPAT LIMO PANCER

1. MUTMAINAH : lungguhe ono djantung wujude arupa banyu rupane putih wateke suci tur temen lawange ono IRUNG irung kuwi perangone awak kang temen dewe
conto: ono wong goreng gerih.mripat dulung weruh nanging irung wis weruh,,buktine mambu.yen dinyatakke jebul yo nggoreng gerih temenan.ewo semono isih biso goroh.
conto: trasi ambune ora enak nanging yen di pangan rasane enak,buktine di butuh ake wong akeh.
conto maneh: kembang iku ambune wangi nanging yen di pangan rasane pahit.

2.AMARAH :lungguhe ono empedu (peru) wujude getih ,rupane abang wateke,keras ,angkoro murko/brangasan,lawange.ono.ing kuping.katerangane manungso biso ngrasakake olo l;an becik.margo duwe kuping ,manungso duwe karep olo lan becik margo soko doyone GETIH sebab getih kang gawe mobah mosike karepe manungso. mulo manungso tanp[o getih abang kahanan jagadora bakal rame koyo kang kito lungguhi sak iki.

3.SUPIYAH: lungguhe ono pusuh.wujude angin rupane kuning,wateke nggugu kasenengan utowo ngumbar HOWO NAFSU lawange ono ing mripat.mulo mripat iku keno di arani lanange jagad. mripat kanggo deleng barang gumelar, mulo manungso duwe roso pengen margo mripate weruh,supiah lawangane ono mripat wujude angin kang metu soko IRUNG.


4. ALUAMAH :lungguhe ono ing waduk dene waduk iku gedonge panganan.yen usus gedonge kotoran.ALUAMAH Wujud lemah rupane ireng .wateke seneng ngrasak ake panganan sing enak2 butuhe mung seneng/lan enak2 lawangane ono ing CANGKEM mulo biso ciloko yo soko cangkem soko tembunge dewe.mulo CANGKEM duwe teges: CANCANGEN SUPOYO MINGKEM, tembung olo lan becik iku manggone podo wae mulo tinimbang guneman tembung sing olo olo aluwung sing becik2.


5.DJANGKEPE 5.LIMO yo iku sing di arani URIP KANG NGURIPI PATANG PRAKORO ,KANG KASEBUT ING DUWUR utowo sing di arani sedulur papat(4) kalimo pancer yoiku pancere ono ing URIP
KATERANGANE:MUTMAINAH,AMARAH,SUPIYAH,ALUAMAH ..kabeh di wengku deening URIP. 


KEBLAT PAPAT(4) LIMO (5) PANCER ING TOTO LAHIR

manungso duwe tangan tengen
manungso duwe tangan kiwo
manungso duwe sikil tengen
manungso duwe sikil kiwo
kang kalimo(5) yoiku gembung: kang di arani
a.BAITUL MAKMur
B.BAITUL MUKAROM (MUHARAM)
C, BAITUL MUKADAS (MAQDIS)
TETELU MAU keno di arani TELU TELU NING ATUNGGAL.



BIBIT DUMADI

1.BAYI UMUR 1.WULAN AKSORONE (DJO) disebut NUKAT GHAIB,banyune nurmani,segarane layar putih,gedhonge kumalah arane RIRIS TANGIS.

2.BAYI UMUR 2 WULAN AKSORONE (Y0)di sebut KOAT GHAIB, banyune nur buat,segarane rante arane KISMO DJATI.

3.BAYI UMUR 3 WULAN AKSORONE (NYO) disebut RIDJALOLAH GHAIB,banyune NUR ROSO,segarane KUMOLAH , arane HYANG WIDHI.

4.BAYI UMUR 4 WULAN AKSORONE (MO) disebut RIKMO DJATI.banyune NUR KUMORO DJATI,SEGORONE BINDARI SUCI ,ARANE SANG HYANG ADJI.

5.BAYI UMUR 5 WULAN AKSORONE (GO) disebut DJO KUMOLO , banyune NUR KISMOYO, segarane IMOLOYO, arane SANG HYANG BRAHMO wujude SEDULUR 5(LIMO).

6.BAYI UMUR 6 WULAN AKSORONE (BO) disebut ROSO HENDRO MOYO,banyune NUR CAHYO,segarane KUMORO DHANU, arane MANU MANINGKEM MANUNGGALE KAWULO LAN GUSTI WUJUDE ROSO 6 (NEM)PRAKORO.

7.BAYI UMUR 7 WULAN AKSORONE (THO) disebut WARINGIN SUNGSANG banyune TALI ROSO,ROSO TALI,segarane segoro MADU NIRMOLO,arane HERU SETO DJINGGO MOYO DJATI. wujude KAWAH- ARI ARI.

8.BAYI UMUR 8 WULAN AKSORONE (NGO) disebut MAYANG KUMORO SARI, banyune MANIK GITO,segarane CUPU PURBO MISESO arane DJONO LOKO DJATI,wujude KAKANG MBAREP ADINE WURAGIL.

9.BAYI UMUR 9 WULAN AKSORONE (WI-WO) disebut HENDRO LOKO DJATI banyune NUR TIRTO MOYO,segarane TANPO TEPI arane SASTRO JENDRO YUNINGRAT WUJUDE SADAD TANPO SABDU.
banjur bayi lahir BYAR PADHANG.DJAGAT GUMELAR WUJUDE LINTANG DJOHAR DUMADI INGSUN
KANG SINEBUT AGUNG PAMBUDI








PANGERTEN BAB DUNUNGE ANGKORO KANG MANGGON ONO TRILOKO /JAGAD TETELU


TRILOKO KAPILAH DADI 3 PRAKORO

1.GURU LOKA :ono ing pikir.
2. INDRO LOKA:ono ing ati/manah/poncodriyo.
3.DJONO LOKO : ono ing syahwat(blegere ono ing zdakar.
yen angkoro pinuju ono ing GURU LOKA (PIKIR)manungso kepingin DRAJAD-SEMAT-KRAMAT.
yen angkoro pinuju ono ing INDRO LOKA/PONCO DRIYO.manungso kepingin MENANG DEWE,KUWAT DEWE UNGGUL DEWE.
yen angkoro pinju ono ing DJONO LOKA yo iku SYAHWAT yen krodo ngidap- ngidapi jer triloka mau kasebut papan KEDHATONE GUSTI, yen ngantiyo JAGAD TETELU mau kabeh kaleker ing (dene) angkoro prasasat manungso urip iku ngingu DOSO MUKO lha yen mangkono kito kabeh banjur rugi ora biso nompo PEPADHANGING GUSTI yen mangkono mau tansah kito umbar mesti bakal dadi rubedaning ing NGAGESANG (URIP) yo koyo mangkono iku yen manungso LURU ILMU TANPO LAKU.

   SAMPURNANING DUMADI

manungso kudu weruh dununge TIRTO PAWITRO MAHENING SUCI.
TIRTO = BANYU.
PAWITRO = PANGURIPAN.
MAHENING=WENING/BENING.
SUCI =RESIK.
iku dumunung ono ing DIRI PRIBADINE dewe dewe.carane kudu laku ono alam lakyono yo ALAM MATI SAK JERONING URIP ngungak menyang ALAM LOKANTORO/ALAM JATI/ALAM LANGGENG.
LOKANTORO tegese wates/antoro. wates antarane ALAM ALUS lan ALAM KASAR. ing kono ono wewujudankoyo dene gumuk TAWON GOLEK JUMONO yo iku wewujudane sedulur kito kang aran,KAWAH -ARI ARI. golek jumono ,gatrane bakal manungso,ing kono bakal anyurupi dalan prapatan yo wewujudan 4 prakoro .yo cahyo 4 prakoro.
cahyo abang iku jagade KANEPSON.
cahyo kuning iku jagade KASENENGAN.
cahyo putih iku jagade KASUCIAN/SUCI
cahyo ireng iku jagade KAROSAN/KEKUATAN.
MANUNGSO mbesuk yen bali ,tetep kudu milih SUCI dalan kang putih ,ing kono bakal biso sowan mring GUSTI KANG MOHO SUCI.


.mugi krenteg e manah meniko tansah hambegawan cipto ning ..lan sedoyo ingkang kawedar wau tansah andadosaken pangenget khususipun ten diri pribadi kulo meniko..

monggo nderekaken minggah ing sanggar pamujan hanetepi darmaning agesang nggayuh pakarti manungso ,mahening suci lungguhing pribadi,mawas raos sak jeroning batos,madhep manthep,manther,manembah mring gusti engkang moho suci.

(sedulur papat njobo)lan (sedulur pitu njero)kepribadian nggayuh pakarti maungso jati
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
!.assalamualaikum sedulur pribadiku sing manggon ono ing wetan..putih rupane asal usule soko saripatine lemah kang duweni sifat mutmainah kang aran(...............).
2.assalamualaikum sedulur pribadiku sing manggon ono ing kulon ...kuning rupane asal usule soko sari patine banyu duweni sifat sufiah kang aran (..........)
3.assalamualaikum sedulur pribadiku sing manggon ono ing lor ireng rupane asal usule soko sari patine angin kang duweni sifat aluamah kang aran (...........)
4.assalamualaikum sedulur pribadiku sing manggon ono ing kidul abang rupane asal usule soko sari patine geni kang duweni sifat amarah kang aran(...........)

(sedulur pribadi pitu njero)
1.assalamualaikum sedulur pribadiku kang aran(......) sing mangon ono ing epek2 tangan loro lan sikil loro.
2.assalamualaikum sedulur pribadiku kang aran(......)sing mangon ono ing ayang ayang,
3.assalamualaikum sedulur pribadiku kang aran (......)sing manggon ono ing wulu sakm kojur awak.
4.assalamualaikum sedulur pribadiku kang aran(.......)sing manggon ono ing igo wekas sisih kiwo.
5.assalamualaikum sedulur pribadiku kang aran(.......)sing manggon ono ing igo wekas sisih tengen.
6.assalamualaikum sedulur pribadiku kang aran(.......)sing manggon ono
telenging kalbu.
7.assalamualaikum sedulur pribadiku kang aran(.......)sing manggon ono ing ubun ubun

 KUNCI SANGKAN PARANING DUMADI
hyang sukmo sejati seksenono ingsun kirim gondo arum kang dak kirim sedulurku kang lahir bareng sedino kang dak sebut kakang kawah -adi ari ari kakang mbarep adine wuragil...kang adoh tanpo wangenan cedak tanpo senggolan yo iku titipane wong tuwaku lanang lan wadon ,kakang kawah- adi ari ari moro tampanono kiriman gondo arum iki,dak suwun jumbuh dadi siji karo syang hyang sukmo sejati..



    BIBIT SANGKAN PARANING DUMADI
tes putih soko bopo tes abang soko biyung wujud gedong cagak papat lawange songo gumantung tanpo centelan isen isene HYANG SUKMO SEJATI..lungguhe ono batinku kang suci ,kanggonan wekasan URIP SEJATI,kang aran DAT lan SIFAT weruh sakdurunge winarah tetep madhep manthep langgeng sak kodrat ingsung dadio sak ciptaningsun..


                       BAB UGERING NGAURIP,BAB URIPE LAN TRI PRAKORO


UGERE URIP
---------------
UGERE URIP= utowi sing di arani patokan/gegebengane wong urip.
TRI PRAKORO
------------------
dununge ono=WIRYO,HARTA,TRI WINASIS
------------------------------------------------------
1.WIRYA
-----------
tegese ngaluhur/trahe wong gede,dununge ing kene sing luhur lan gede-iku
BUDINE LAN DRAJAT URIPE nanging ing kene mowo pangerten trahing ngaluhur durung mesti yen luhur,darahe biso ugo luhur nanging watak e biso ugo jahat.
conto:begawan wisrowo iku wiku tur luhur...kaluhurane di percoyo marang prabu SUMALI...ananging keno opo putrane kang aran DOSOMUKO kok ora luhur,malah kacarito dadai gelah-gelahing bumi leleteke jagad,
BEGAWAN DURNO iku pandito(resi) ugo putro BEGAWAN BARAT WOJO keno opo watake culiko palsu lan drengki..

SANTRIN KINONO kamongko wong pidak/pidacakan/ananging deweke LURUS ATINE LAN LUHUR BUDINE SANTOSO BATHINE buktine biso tetulung marang darah barata pandowo lan kalis soko beboyo kobongan soko patrape poro kurowo.dadi tembung LUHUR iku dumunung ono ing BUDI ora ono ing turun.

2.HARTA.
-----------
tegese donyo brono/sugih/nanging pangerten ing kene ora mung sugih ROJO BRONO nanging sing perlu sugih KAWERUH sugih NGELMU.iku bakal sugih pangapuro sugih panarimo sugih sabar sugih temen sugih pangati ati sugih sedulur rukun sak podo podo jalaran kaweruhe warno2 biso mumpuni lan akeh kadang kadange..

3.WASIS
-----------
ing kene mowo teges PINTER,wong pinter lan akeh kaweruhe iku ora bakal susah lan kuwatir ing mburine,pokok pintere mau ora kango minteri konco -kancane utowo kanggo tumindak sanubarang kang ora apik/nerak angger- anggere ngaurip, dadi telu -telu mau kabeh kito biso ngregem/kadunungan/nanging-yen telu2 mau/telung prakoro/sirno tilasing jalmo ateges sirno manungsane sing kari amung sifat kewane.koyo mangkono mau yen manungso ora merlokake UGER2ING NGAURIP termasuk ora waspdo marang sifate TRI PRAKORO(WIRYO,HARTO,TRI WINASIS).



mugi krenteg e manah meniko tansah hambegawan cipto ning ..lan sedoyo ingkang kawedar wau tansah andadosaken pangenget khususipun ten diri pribadi

sanghyang sukma sejati....engkang anglenggahi telenging ati..menopo tego loro tego pati panjenengan sowan piyambak ing ngarsanipun....yo yo raganiro...jeneng siro wus mangerteni babakan iki kanthi lumantar guru sejatiningsun nora susah rogoniro bali menyang patang anasir..hayo nggayuh sampurnaning dumadi 
(jeneng siro bakal kawedar babakan kamuksan.ateges sampurno lan paripurno).

monggo nderekaken minggah ing sanggar pamujan hanetepi
darmaning agesang nggayuh pakarti luhur manungso jati mahening suci lungguhing pribadi,mawas raos sak jeroning batos,madhep manthep,manther,manembah mring gusti engkang moho suci.

  MULO BUKANE DUMADINE JAGAD AGUNG SANGKAN PARANING DUMADI







MULO BUKANE DUMADINE JAGAD AGUNG SANGKAN PARANING DUMADI
mulo bukane dumadine jagat agung....duk nalikane jaman isih awang uwung sing ono mung gusti allah.kahanan awang-uwung ora kasat ing mripat kasar-tan keno kinoyo ngopo,nanging ono,jalaran ono doyo panguawasane,gusti banjur nyipto wewujudan telu cacahe,sak banjure gusti ugo banjur manunggal ing kahanan telung warno mau kang di arani trimurti (telu-teluning atunggal).
telu warnane, ugo telu katone.ugo telu pakartine,nanging tungal yo kang murbo-lan waseso yoiku gusti kang moho tunggal.
1.wewujudan kang sepisan kang paring asmo suryo(srengenge)anduweni doyo panguoso panguripan sagunging dumadi ,kasar lan lembut kabeh soko doyo panguwasane suryo..
2.wewujudan kang kapindo keno
diarani condrorembulan)duwe panguwoso pangayoman,menehi sandang pangan lan kemakmuran,ngopeni lan ngipuk-ipuk.
3.wewujudan kang katelu,diarani kartiko(LINTANG) duwe doyo keadilan lan pepati,tugase nyirnak ake sekabehe wewujudan kang sipate ora langgeng.
telu-telune doyo panguwoso iku mau mubengg hanyokro manggilingan,mubeng terus ganti -gemanti ora ono pedote.
suryo akaryo gesang,diopeni lan di ayomi dening condro,terus di sirnak ake dening kartiko,kahanan mangkono terus lumaku ora ono kendate nganti selawas -lawase.
1.suryo sakliyane duwe doyo panguwoso panguripan ugo duwe doyo panas,lan doyo panas mau biso mujudake geni ,kang sakteruse tibo ing awang-uwung antarikso.
2.condro sakliyane duwe doyo panguwoso angayomi ugo duwe doyo adem sak banjure doyo adem mau biso awujud banyu,wusanane ugo tiboing awang-uwung antarikso....
3.kartiko(LINTANG)..sakliyane duwe doyo adil lan pepati..ugo duwe doyo (HOWO SUWUNG/NETRAL) KANG SINEBUT ANGIN..angin mau ugo banjur tibo ing antarikso ono ing alam awang-uwung..
wewujudan 3 telung warno mau sakteruse kumpul dadi siji ono ing antarikso,katiup ing angin soko duwur-mangisor,soko kidul-mangalor,soko etan -mangulon,suwe-suwe geni,banyu,howo mau mandeg,ono ing tengah2e jagad,GUMANTUNG TANNPO CANTELAN,yo wewujudan iku mau kang di arani MAHMA.

SUWE2 MAHMA mau banjur nngintip (ngerak)dene intip mau mujudake pamelikan,koyo to wesi ,waja,emas,perak,lan liyo liyane..suwe2 pamelikan mau ugo ngremboko mujudake watu,watu ngrembbooko mujud ake pasir,pasir ugo ngremboko mujud ake lemah,
sarehne mahma mau wewujudan kang panas banget kamongko dibuntel dene watu pasir lan lemah,suwene suwe banjur nguap..mujud ake banyu lan ngrembes menyang pasir nganti tekan lemah.sak teruse lemah kang karembesan banyu lan keno kasunaran dayane suryo suwe2 ing lapisane bumi biso nukulake tetukulan kang warno2...
yo kahanan wewujudan kang koyo mangkono mau ing sakteruse di arani BUMI LAPIIS PITU.BUMI SAP PITU).
1.MAHMA.
2.PAMELIK'AN
3.WATU.
4.PASIR
5.LEMAH..
6.BANYU
7.TETUKULAN.
dene bumi iku anduweni cahyo ireng koyo mangkono iku asal usule JAGAD AGUNG.

lan mobah musik'e bumi kuwi di atur marang doyo panguwasane suryo,lan keno di arani TOTO SURYO...LENGKAPIPUN ALAM SEMESTA MENIKO kadunungan cahhyo SEMBURAT PAPAT WARNANE yo iku..
1.. abang asal soko SURYO.
2.kuning asal soko CONDRO/REMBULAN)....
3.putih asal soko KARTIKO.
4.IRENG asal soko BUMI.
sarehne cahyyo papat mau sing ora biso mantulake cahyane mung cahyo ireng,mulo cahyo abang,putih lan kuning mantulake cahyane marang cahyo kang ireng yo cahyaning bumi yo iki kang sinebut DUMADINE JAGAD AGUNG..........SANGKAN PARANING DUMADI.

BAB MULO BUKANE JAGAD ALIT BAWANA SETRA/BADAN WADAG.
(.SANGKAN PARANING DUMADI)

ing bab gumelaring jagad agung wis kito mangerteni yen kedadeyane bumi iku asal soko geni sing cahyane abang lan dayane panas,banyu sing cahyane kuning sing dayane addem,angin sing cahyaning putih sing duwe doyo hampa (netral).

kumpule geni-banyu lan angin(hawa) mujudake MAHMA,yo iku uripe bumi sing biso ngremboko mujud ake wadah bumi lapis pitu. kumpule doyo panas adem lan angin (hampa) mujudake CIPTO,ROSO,LAN KARSO. kumpule DAT ,yo iku bebakalane URIP SAGUNG DUMADI.
kumpule cahyo 3 warno,abang,kuning,putih..mujudake SUKSMO, yoiku badan alus,diarani (urip abadan alus) yoiku poro titah dewo batara lan dewi,jin pri prayangan.

doyo panas,adem,lan hawa(netral) sak durunge manunggal dadi siji wujud DAT, doyo kasebut sumebar ngebak'i antarikso (AWANG-UWUNG)utowo yen sak iki diarani(ATOM,ELEKTRON,NEUTRON).

kumpule cahyo 4 (papat) warno mujud ake NAFSU ,yoiku sing digunakake dene URIPe manungso abadan wadag.cahyo mau rupane abang,kuning,putih lan ireng.
kumpule sari-sarine geni banyu angin lan bumi mujudake badan wadag (badan kasar) yoiku sing digunakake manungso urip abadan wadag.
sak durunge jagad gumelar iki kadunungan titah abadan wadag,sing ono luwih disik titah abadan alus yoiku,SUKSMO,dene titah tiah mau ing zaman semono diarani dewo-dewi,betoro-betari,jin priprayangan lan sakpinunggalane.
antarane titah2mau sing duwur tatarane yoiku dewo-dewi,betoro-betari,dene uripe poro titahh mau(titah abadan alus) mapane ora angambah bumi,sarto tangkar-tumangkarane ora liiwat hukum kelahiran....(kodrat kelahiran nanging liwat hukum sabda

KAHANAN MAU NGANTI PIRANG2 ATUS TAUN ..suwe2 ono salah sawijine dewo lan batoro ingkang nandang kalepatan gede marang gusti,soko panguwasane syang hyang tunggal dewo mau kasabdo dadi MANUNGSO ABADAN WADAG...lan manggon ing bumi.lan sak teruse hukume nganggo hukum kelahiran (KODRAT KELAHIRAN )dene dewo-dewi kang kasabdo mau keno diiarani MANU.

jeneng MANU mau manut hukume kodrat soko panjelmane poro dewo/batoro kang abadan wadag.dene jeneng MANUNGSO adedasar hukume kodrat,tang tumangkare,MANU dadi MANUNGSO LUMRAH.adedeasar hukum kelahiran..
dene poro MANU kang numangkarakake manungso wiwitan adedasar hukume kodrat kelahiran diarani SWAYAMBU MANU.

MULO BUKANE BADAN ALUS
(SANGKAN PARANING DUMADI)

kumpule ROSO,CIPTO,LAN KARSO,mujudake DAT.sing asale soko doyone trimurti(SURYO,CONDRO,LAN KARTIKO).iyo DAT iku suci meh podo karo sucine hyang MOHO SUCI,jalaran pancen DAT mau asal soko dayane GUSTI (keno disebut DAT ALLAH).
mung bedane yen sucine GUSTI ngebaki Bawono (Jagad) dene DAT SUCINE mung ngebaki Badan Wadag sak kojur ,gusti sing moho AGUNG nguwasani jagad sak isine dene DAT nguwasani badan wadag sak isine.iyo DAT mau sing dadi utusane GUSTI ,supoyo MEMAYU HAYUNING BAWONO,sak isine sarono hukum kelahiran lan hukum sabda.
hukum kelahiran nggunakake badan kasar
hukum sabda nggunakake badan alus SUKSMO. yen DAT nandang kaluputan (keno karmo) tumuli dadi utusan liwat hukum sabdo nganggo badan SUKSMO.
KARMA iku soko tembung KARYA MANAH.karma puniko SOKO PANGUWASANE PIKIRAN (DIPUN PIKIR).

kabeh panggawe kang asal soko pikiran ,iku mesti nguwoh. panggawe apik ,uwoh apik,ngunduh apik,,panggawe olo nguwoh olo ngunduh olo koyo mangkono mau mungguh lungguhe hukum KARMA kabeh manungso kari ngunduh wohing pakarti (PANGGAWE)
SREHNE datt mau (dat abadan suksmo) nandang karma (olo utawi apik) mulo DAT kudu dadi utusan,liwat panjilman miturut hukum kelahiran.dadi yen ngono kabeh manungso urip sing dilahirake ing alam gumelar iku mesti nandang karma (dosa)sebab yen ora nandang karma/dosa ora bakal dilahirake manehing alam gmelar abadan wadag miturut hukum kelahiran,yen ora keno karma ateges isih saliro abadan alus/batara,ono ing alam alus/kadewatan miturut hukum sabda.
panjilmane DAT(urip) saliro batara menyang manungso puniko liwat hukum kelahiran,dados kudu liwat SACUMBONO (saresmi) antarane priyo lan wanadyo.
kaweruh bab iki manut dawuh-dawuh utowo ujare poro leluhur koyo ing nggisor iki..
dek jamane sadurunge aku ono,bopo isih joko,ibu isih prawan,aku sejatine wis ono.

aku dumunung ono ing CIPTO,ROSO LAN KARSANE BAKAL BOPO LAN IBU,den arani SIR (GRENJET).
bareng bakal bopo lan ibu wis kadunungan SIR sakteruse SIRE bopo lan ibu nukulake BUDI.
sakwise bopo la ibu nukulake budine aku banjur mapan ono ing JONOLOKANE BOPO+IBU WIS SACUMBONO(SARESMI) aku metu liwat kono.wujudku putih moyo-moyo asal soko campure cahyo abang ,kuning lan putih yoiku sing diarani MANI (SPERMA).MADI ,WADI,MANINGKEM,SUKSMO,ROSO,DAT KANG MOHO SUCI.

TELU -TELUNE ATUNGGAL IKU SEJATINE YO INGSUN (URIP) langgeng tan keno pati yo DAT ing GUSTI KANG MOHO SUCI.arep yoso badan wadag ono ing sakjeroning guwo garbane ibu,kanggo omahku urip abadan wadag ono ing alam gumelar nindakake kuwajiban URIP pinongko utusane GUSTI KANG MOHO KUWOSO.


Aku ono kandutane ibu umur sakwulan ,anggonku yoso badan wadag,ibu banjur kandeg (ora bulanan,sak banjure ibu gawe pakurbanan,(slametan) bubur suro,sakteruse angger tanggal 1 syuro kaum ibu podo ngaweruhi sarana pakurbanan bubur suro
ujude bubur suro iku digawe soko bubur putih kang di tumpangi rajangan lombok abang lan rajangan dadar kuning iku mowo teges :kahananku,bakal badan wadagku kang telung warno,abang soko sari-sarine Geni,kuning soko sari-sarine Angin,putih soko sari-sarine Banyu,ing wektu iku bakal badan wadagku katambahan warno ireng soko sari2ne bumi liwat ppanggonan singg didahar ibu lan rumesep ing ari2 (wadahe pangan).
aku umur 2 wulan, badan wadagku ujudte wis pating grendul,ibu banjur gawe jenang grendul/jenang sapar/kang yektine diarani SAPARAN.
sakwise 3 wulan anggonku yoso badan wadag,badan wadagku wis wujud cengkoronggan,yoiku .
1.sirah
2.gembung
3.tangan.
4.sikil
5..mripat
6.tutuk.
7.kuping
8.irung
9.wadi.yo wis katon.dene papan (kraton) telu ugo wis dadi kang disebut.
1.GIRI LOKA.
2.HENDRO LOKA.
3.JANALOKA.
ibu banjjur slametan TELONAN kang artine KRATONKU TELUNG PANGGONAN WIS DADI yoiku kapernah DUWUR,TNGAH.LAN NGISOR.(UTEG,ATI,LAN WADI).
suwe-suwe dungkap 7 wulan aku yoso omah cagak papat lawang songo wis dadi,ugo komplit ubo rampene arupo.
1.. balung
2.sungsum
3.otot
4.getih
5.daging
6.kulit
7.wulu.ibu banjur gawe tengerreno pitu.kang sabanjure diarani PITONAN (LINGKEPAN) artine alat-alate omahhku pitung warno wis jangkep/kenno diarani bumi lapis pitu cagak papat lawange songo.
aku umur 9 wulan .ibu gawe bubur procot apem lan gedang kang diarani PROCOTAN LAN MEGENGAN.
procotan tegese: lahirku karebpe ben gangsar procot ora ono alangan sawiji opo.
megengan tegese: duk naliko aku arep lahir uwal soko ibu,tansah MEGENG NAPAS.sak teruse tangggal 1 poso slametan MEGENGAN,GEDANG APEM.
URIP kang ono badan wadag iku dununge ono ing TELENGE ATI ,kang kuwoso murbo amiseso omahku (jagad cilik).sak banjure tanggal 1 syawal ibu kurban sego punar,sing di arani SYAWALAN.tegese:aku wis uwal soko guwo garba dadi utusane GUSTI nindakake wajib'e URIP ono ing alam gumelar.
wiwit ono kadutane ibu nganti teko dino kelahiran mau,ugo isih duwe panguwoso jogo lan nylametake badan wadagku,semono ugo aku isih nguwasanii trimurti (GIRI LOKA,HENDRO LOKA,JANALOKA). bareng wis 5 dino utowo sepasar,panguwasaku kang ono GIRI LOKA di endih dene sadulurku papat limo pancer,kang kedadeyan soko cahyo patang prakoro,dewek'e nglungguhi ono ing KUPING,MRIPAT,IRUNG,LAN CANGKEM,anguwasani lawangan pitu(7)kang ono GIRILOKA.YOIKU BOLONGAN KUPING 2,MRIPAT2.IRUNG2.CANGKEM 1.LAN YEN ONO ING TOTO LAHIR DIARANI DINO PITU.
dewek'e duwe pangroso 5 prakoro iarani PONCO DRIYO.yoiku
1.pamireng
2.paningal
3.pangggondo
4.pangucap
5.pamikir...ing toto lahir diarani PASARAN LIMO.
sak banjur mlebu kumpul dadi siji ono ing kratone ROSO,ono ing HENDROLOKA,mapan ono sakjeroning ATI SANUBARI .BARENG AKU UMUR 35 DINO IBU KURBAN SEGO TUMPENG LAN IWEL-IWEL diarani SELAPANAN.tegese:panguuwasaku kraton telu wis di selapi (diendih) karo sedulur papat limo pancer.
bareng aku umur 105 dino ibu ugo kurban sego tumpeng lan iwel-iwel diarani TELUNG LAPAN,tegese: panguwasaku ono ing telu-telune atunggal yo iku (CIPTO,ROSO,KARSO) wis di kuwasani karo PONCODRIYO.
yo wiwit dino iku aku wis ora duwe panguwoso babar pisan,wiwit soko kraton 3 tekan badan wadag lapis pitu(7) wis di aku kabeh dening sedulur papat limo pancer,kahananku banjur soyo ambles manjero.mapan ono ing TELENGE ATI SANUBARI,dene omahku di enggoni lan di kuwasani,di atur olan dijogo dewe deneng seduluur papat limo pancer.
koyo mangkono kahananku aku tansah urip kablenggu dening sedulurku dewe,papanku rumit banget,pangguwasaku mung kari kango nguripi badan wadag,tujuanku urip kanggo memayu hayuning bawono ilang babar pisan,kamongko ing tembe aku kudu nanggung jawab-ake dewe marang GUSTI KANG MOHO KUWOSO.
OLAH KEPRIBADIAN AGUNGPAMBUDI72 ing wayah bengi iki...10/06/2010

agung pambudi,kediri JAWA TIMUR
لا إله إلا الله محمد رسولالله


لِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكاً هُمْ نَاسِكُوهُ فَلَا يُنَازِعُنَّكَ فِي الْأَمْرِ وَادْعُ إِلَى رَبِّكَ إِنَّكَ لَعَلَى هُدًى مُّسْتَقِيمٍ 


22.67. Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari'at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari'at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus




mugi krenteg e manah meniko tansah hambegawan cipto ning ..lan sedoyo ingkang kawedar wau tansah andadosaken pangenget khususipun ten diri pribadi

sanghyang sukma sejati....engkang anglenggahi telenging ati..menopo tego loro tego pati panjenengan sowan piyambak ing ngarsanipun....yo yo raganiro...jeneng siro wus mangerteni babakan iki kanthi lumantar guru sejatiningsun nora susah rogoniro bali menyang patang anasir..hayo nggayuh sampurnaning dumadi (jeneng siro bakal kawedar babakan kamuksan.ateges sampurno lan paripurno).

monggo nderekaken minggah ing sanggar pamujan hanetepi
darmaning agesang nggayuh pakarti luhur manungso jati mahening suci lungguhing pribadi,mawas raos sak jeroning batos,madhep manthep,manther,manembah mring gusti engkang moho suci.

satu titik di bawah huruf ba...yg asal mulanya hampa...adalah titik pusat alam semesta.
1,dari nur ilahi...memancar nur muhammad dan nur tajali...
2.nur muhammad (jasmaniah) awal terjadinya zat...d sebut juga zattullah..
3,nur tajali...(ruh)ruhaniyah..awal terjadinya sifat...atau d sebut sifatullah..
4.dari nur muhammad memancar bentangan2 magnetis..yg menghasilkan lima daya...suara,aroma ,hawa.rasa.dan warna...d sebut bumi yg pertama....
5.dari nur tajali..memancarkan..bentangan2 magnetis yg d sebut naluri...d sebut langit pertama...dalm silsilah..mahluk..
6.dari nur muhammad...1. magnet..2. aeter 3.partikel..4.atom..5 unsur..6.molekul..7 organ..terjadilah (raga)
7.dari nur tajali..1.naluri..2.panca indra yg mempunyai lima daya 3.akal yg mempunyai tiga daya..4. emosi 5. ambisi 6.ilusi 7.halusinasi..terjadilah..(jiwa )7 aspek jiwa..atau d sebut 7 lapis langit.
8.jiwa dan raga..keduannya dari nur tajali dan nur muhammad...berpadu satu..d sebut..nur alam..(sifatu nabi rosullullah).

9.PROSEDUR PENCIPTAAN ..TETAPI BUKAN CARANNYA MENCIPTA ,menurut AL QUR AN ALAM SEMESTA INI TERCIPTA DALAM ENAM MASA (TAHAPAN) 1.titik pusat berotasi dan memancarkan titik pancarnya membentuk jari jari magnetis (waktu) daya rotasi itu disebut( roh) dan daya pancar itu disebut ( nur) 2.titik titik pada jari jari magnetis juga berotasi dan mengorbit ... Lihat Selengkapnyakepada titik pusat. 3.rotasi titik titik pancar menimbulkan bola bola magnetis (waktu) dan orbit dari titik titik pancar juga menimbulkan lingkaran magnetis ((waktu) 4.pengaruh rotasi konstan merubah bola magnetis menjadi pejal(solid) dan lahirlahEMBRIO materi yg disebut( PARTIKEL) 5.pengaruh orbit konstan membuat partikel saling bergabung dan terbentuklah materi awal (ATOM) 6.SELANJUTNNYA ROTASI DAN ORBIT ATOM ATOM TERSEBUT MEMBENTUK molekul (sel dan bio sel),molekul molekul ini adalah EMBRIO DARI BENDA PADAT ATAU MIKRO ORGAN.

10.sekali lagi tak satupun mahluk (termasuk manusia) yang dapat menerangkan,bagaimana dari suatu keadaan hampa dapat berubah menjadi materi, hannya ALLAH yg dapat menjawabnya dan dalam al qur an di sebut rahasia ALLAH.kita ambil contoh seorang analist dapat mempertemukan atom oksigen dalam suatu reaktor dan menghasilkan suatu materi yg di sebut air( H2O) dalam hal ini air bukanlah ciptaan sang analist tersebut,
menurut al qur an alam ini di ciptakan dalam enam masa, di hitung dari (molekul)yaitu 1.magnetis 2.aeter 3. partikel 4.atom 5. unsur 6. organ.

11.enam masa ini berbentuk kurva sederhana untuk selanjutnnya muncul kurva2 spektakuler,seperti sosok tumbuhan, hewan,manusia, galaxi,dsb..dan d luar dinding kosmos alam semesta...d namakan..arsy.

12.satu titik di bawah huruf ba...yg asal mulanya hampa...adalah titik pusat alam semesta.


يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَن تَنفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانفُذُوا لَا تَنفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ


55.33. Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.


فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاء رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
قُل لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَاداً لِّكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَن تَنفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَداً

18.109. Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".

Jika Allah subhanahu wa ta’ala cinta kepada seorang hamba mk Allah
subhanahu wa ta’ala akan memilih dia utk diri-Nya sebagai tempat
pemberian ni’mat-ni’mat-Nya dan Ia akan memilih di antara
hamba-hamba-Nya sehingga hamba itu pun akan menyibukkan harapan hanya
kepada Allah
.لا إله إلا الله محمد رسولالله

istirahatlah wahai diriku dengan menyebut satu asmanya yg paling rahasia yg ia sukai..

kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan di bumi dialah yg mempunyai singasana
yg agung yg melahirkan sejuta cinta di hatimu...cintamu kan membawamu
kedalam ruangnnya...dan ia kan mencari zat dan sifat yg mampu
berpadu..dalam kasanah dua kalimat syahadat.
An-Nuur:035
اللَّهُ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ نُورٌ عَلَى نُورٍ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus , yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya) , yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu
.
mugi krenteg e manah meniko tansah hambegawan cipto ning ..lan sedoyo ingkang kawedar wau tansah andadosaken pangenget khususipun ten diri pribadi kulo lan panjenengan sami..


MASKOT JATAYU( LAMBANG KERAJAAN KAHURIPAN DI ZAMAN AIR LANGGA) pada 4 sisi... terdapat di pintu gerbang MASJID AULIA SETONO GEDHONG MAKAM WALI-WALI KEDIRI

monggo nderekaken minggah ing sanggar pamujan hanetepi darmaning agesang nggayuh pakarti luhur manungso jati ,mahening suci lungguhing pribadi,mawas raos sak jeroning batos,madhep manthep,manther,manembah mring gusti engkang moho suci.

TERJEMAHAN SANGKAN PARANING DUMADI Dalam Bahasa Indonesia

Sebelum manusia itu lahir (dumadi) ke dunia adalah belum mempunyai nama (asmo/ asma/ nami/ aran/ jejuluk/ tetenger) yang bisa dikatakan belum ada. Dan setelah manusia itu lahir barulah akan diberi nama atau dengan kata lain mempunyai nama, dengan begitu artinya manusia itu asalnya tidak ada menjadiada dan kemudian pada akhirnya menjadi tidak ada lagi /sempurna.

Kemudian syarat-syarat agar supaya bisa mendapatkan tempat hidup sebenarnya (sejatine urip) yang kekal, adalah bukan karena kata-kata siapa tetapi hanya melulu karena pengetahuan yang benar-benar karena diberi penglihatan batin (kawruh). Dan sekali lagi syarat-syarat itu bukan karena manusia (oleh manusia), tetapi benar adalah karena (......) orang Jawa tidak berani menyebutnya karena dianggap njangkar (tidak sopan), yaitu Gusti yang menciptakan jagat gumelar (bumi dan seisinya).


A. Pengertian Tentang Roso lan Ros-rosing (Rasa dan Ruas-ruasnya)

Roso adalah alat untuk hidup, dan ruas-ruasnya (ros-rosing roso) adalah penggalan-penggalannya yang diberi nama, artinya ada rasa begini, ada rasa begitu (asin, manis, pahit, dingin, panas, dll) dan itu semua adalah termasuk dalam rasa seutuhnya (roso sejati). Roso sejati adalah rasa tidak dapat berubah.

Ruas-ruas dari rasa itu semua tadi akan lengket menempel di badan halus maupun badan kasar kita. Ruas-ruas rasa yang lain seperti: kerasan, kesepian, cinta, dendam, bahagia itu juga merupakan bagian dari ruas-ruas rasa yang akan menempel pada hati (perasaan).

Sedangkan rasa mujur, sengsara, ingat, waspada, curiga, kasihan, menyesal, ikhlas itu dimana-mana ada (di batin, di budi, di badan), dan itu dinamakan rasa pikiran (rosoning pikir).

Sebagai contoh: misalnya ketika membuat sayur dan ternyata rasanya hambar kurang garam, itu kan cukup diberi garam, bukannya lantas bertengkar. Bila hanya masalah sayur yang kurang garam saja menjadikan sebuah pertengkaran itu namanya belum tahu (mengerti) tentang rasa.

B. Pengertian Tentang  Reh Mangukut (Warongko Manjing Curigo)

Artinya reh mangukut ialah jiwa yang mengukut raga atau jiwa yang meringkes raga (badan), keadan biasa seperti ini maka badan atau raga ada di luar sedangkan jiwa ada di dalam, dan sebaliknya apabila terkukut maka jiwa akan meringkes raga dengan kata lain raga akan masuk kedalam jiwa. Yang dimaksud jiwa disini adalah badan halus, dan hal inilah yang dilambangkan sebagaiwarongko manjing curigo.

Banyak ahli kebatinan kasampurnan yang menginginkan hal seperti ini. Apabila seseorang sudah memahami apa yang disebut reh mangukut ini maka bisa dianggap Sarjono / Sujono atau juga Sesepuh (liring sepuh) yang dimaksud adalah: sepi howo (tanpa kemauan), sepi ing pamuring (tanpa amarah) dan sepi ing pepengin (tanpa keinginan). Jadi menjalani hidup dengan menjadi manusia biasa yang sebiasa-biasanya (sepi howo awas loroning atunggal).


C. Tentang Kebatinan.

Aetinya olah batin yaitu menjalankan hal-hal yang baik-baik saja dan meninggalkan semua yang jelek-jelek. Berkata harus jujur, sama antara yang diucapkan dan yang dilakukan. Hal ini adalah agar manusia itu selamat dan sempurna hidupnya di dunia dan akherat.


D. Tentang Ngelmu.

Ngelmu iku kelakone kanthi laku. Sebuah pepatah Jawa namun banyak sekali orang yang tidak mengerti artinya. Tetapi mungkin ini berbeda dengan hal itu.Ngelmu itu sendiri adalah sesuatu penglihatan yang didapatkan secara batiniah. Jadi bukan ilmu yang biasa kita sebut sebagai Ilmu Pengetahuan (IPA/IPS). Sebuah ngelmu mestinya orang harus mendapatkannya dengan syarat-syaratlaku atau yang sering disebut sebagai laku prihatin. Namun demikian banyak orang mendapatkan ilmu itu dengan cara membeli atau dengan bahasa halusmahar. Maka bila kita ibaratkan orang yang melamar pekerjaan dengan menggunakan ijazah palsu, saat diwawancarai maka akan dijawab dengan lancar karena memang yang diketahui hanya kulitnya saja. Namun demikian apabila orang itu sudah mendapatkan kerjaan yang sesungguhnya apapun yang dikerjakan rasanya tidak benar alias ngawur. Demikian pula halnya ngelmu yang tidak diperoleh dengan laku.


E. Tentang Gusti.

Gusti itu berasal dari kata bagus ing ati. Hati yang bagus itu adalah hati yang selalu bersih dari kotoran alias suci yang berarti pula berada pada hyang widhi(pencipta alam semesta). Maka dari itu manusia yang dapat membersihkan hatinya dari kotoran dan selalu berbuat kebaikan disebut pula sebagai orang yang telah dapat menyatukan antara lahir dan batin, dan itulah yang disebutmanunggaling kawulo lan gusti.


F. Tentang Ghaib.

Yang disebut ghaib adalah sesuatu yang samara, tidak dapat diraba dengan tangan, tidak dapat dilihat dengan mata. Hal ini juga yang dikatakan dekat tanpa singgungan dan jauh tak terhingga yang ukurannya sebesar mrica dibubut.


G. Pengertian Tentang Loro-loroning Atunggal

Artinya dua tetapi satu, yaitu antara jiwa dan raga. Jiwa itu pengganti gusti dan raga pengganti kawulo, jadi bersatunya antara kawulo dan gusti, dan itulah yang disebut sebagai loro-loroning atunggal tadi dan benar-benar bersatu dan menyatu.

Sedangkan teluning atunggal adalah bersemayam pada: nama (jeneng/ asmo/ asma/ nami/ aran/ juluk/ tetenger), ingsun (aku/ rogo/ wadag) dan urip (ALLAH).

Sembah rogo adalah sembah yang dilakukan dengan raga, misalnya: sembahyang dan semedi. Sembah cipto (kalbu) adalah sembah dengan pikiran/akal. Sembah jiwa adalah sembah dengan mental atau budi (karakter). Yang terakhir sembah rasa adalah alat untuk hidup dimana selalu ada korban perasaan.


H. Pengetahuan Tentang Angka Nol (0) Sampai Dengan Angka Duapuluh (20)

Angka 0 (nol), artinya itu memberitahukan bila kosong, bersemayam pada anak kecil yang belum tahu apa-apa (wang-wung).

Angka 1 (satu/siji), dari kata isine aji, tetapi bukan untuk barang-barang berharga seperti mas berlian tetapi ajining diri, yang berada pada orang-orang yang baik pribadinya yang akan dihormati oleh sesama, maka dari itu angka satu itu bersemayam pada gusti yang berasal dari kata bagusing ati yang menjadikan angka satu berasal dari angka nol.

Angka 2 (dua/loro), berada pada ayah dan ibu, yang bersemayam pada isi dunia yang selalu berpasangan, ada bahagia ada sedih, ada raga ada jiwa, ada siang ada malam, ada pria ada wanita, dsb.

Angka 3 (tiga/telu), adanya manusia yang selalu mempunyai sifat tiga perkara, hidup, rasa dan raga atau berkarya. Makan dan mati, dan bagi rumah tangga ada bapak, ibu dan anak.

Angka 4 (empat/papat), menurut kepercayaan Jawa manusia mempunyai empat saudara: mutmainah (putihnya air), amarah (merahnya darah), supiah (kuningnya angin) dan aluamah (hitamnya tanah).  ONGKO 4= (PAPAT) , dununge.manungso due sedulur papat, atau mingkin dapat juga diberi namakeblat papat.

Angka 5 (lima/limo), berada pada keblat papat limo pancer, bersemayam bila dijabarkan maka terdapat pada jenazah dan empat orang yang membawa/memikul keranda.

Angka 6 (enam/nem), tang berasal dari kata nemu, bersemayam pada sedulur papat limo pancer, yang ke-enam adalah bayangannya, dan bila diutarakan maka menjadi arah mata angin: Timur, Barat, Utara, Selatan, bawah dan atas.

Angka 7 (tujuh/pitu), bersemayam pada tujuh nama hari: Senin, Selasa, Rabo, Kamis, Jum’at, sabtu dan Minggu. Bisa juga dengan adanya rambut, kulit, daging, tulang, sunsum, urat dan darah.  

Angka 8 (delapan/wolu), maksudnya jangan menghindar (owal) terhadap barang yang diperlukan, dan mestinya jangan lupa terhadap perbuatan yang baik tadi, bersemayam pada windu (8 tahun) atau wali wolu (di Jawa ada pemahaman wali yang bener hanya 8 orang).

Angka 9 (sembilan/songo), pengertiannya adalah seorang bayi ada dalam kandungan selama sembilan bulan, bersemayam pada wali wolu dengan penutup yang ke-sembilan.

Angka 10 (sepuluh), terdiri dari angka 1 dan 0. Angka ini sudah memberikan sasmita kepada manusia, bahwa itu merupakan bersatunya antara kawulo dan gusti, yang bisa dikatakan sebagai pinjam-meminjam. Artinya hidup itu apabila tidak meminjam raga tidak dapat bergerak sedikitpun dan tidak berarti apa-apa, demikian pula raga apabila sudah tidak bernyawa mau apa lagi. Lebih sederhananya begini: angka satu (1) apabila tanpa angka nol (0) tidak bisa berbunyi sepuluh.

Angka 11 (sebelas/sewelas), menjelmanya angka sebelas ini adalah perlambang kepada kita ketika bapak/ibu bersanding di pelaminan.

Angka 12 (duabelas/rolas), 1 (satu) artinya hidup, 2 (dua) artinya laki-laki/perempuan yaitu bapak dan ibu yang diartikan sebagai rong elas (rong iji = dua buah). Hidup yang satu itu bersemayam (ngerong) pada dua (loro) orang, yaitu bapak dan ibu.

Angka 13 (tigabelas/telulas), artinya hidup itu menghidupi tiga perkara: manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Angka 14 (empatbelas/patbelas), artinya hidup itu mempunyai empat unsur: air, api, udara dan tanah.

Angka 15 (limabelas/limolas), artinya hidup itu menggunakan lima macam alat yang disebut panca indra: telinga, mata, hidung, mulut dan lidah (indra perasa termasuk kulit).

Angka 16 (enambelas/nembelas), artinya hidup itu terdiri dari enam bagian: mutmainah, amarah, supiah, aluamah, bayangan dan badan kasar.

Angka 17 (tujuhbelas/pitulas), artinya hidup sebagai manusia itu harus memiliki: bulu/rambut, kulit, otot (daging), tulang, sunsum, urat (otot) dan darah.

Angka 18 (delapanbelas/wolulas), artinya hidup itu harus menghidupi wali wolu, disamping menghidupi raganya juga keluhuran budinya, dan ini bisa dibuktikan sampai sekarang keharuman nama beliau masih terasa, banyak orang yang datang untuk berziarah ke makam beliau-nya ini. Itulah contoh orang yang bisa mencapai hidup yang sebenarnya (urip kang sejati).

Angka 19 (sembilanbelas/songolas), artinya hidup itu harus menghidupi 9 jalan keluar: telinga (2), mata (2), hidung (2), mulut (1), anus (1) dan kemaluan (1).

Angka 20 (duapuluh/rongpuluh), artinya hidup itu bersembunyi (ngerong) di dalam bapak dan ibu, dua orang yang bisa dipakai untuk ngerong urip siji menjadi dua tetapi satu (loro-loroning atunggal), dan itulah terjemahannya maka dari itu duduknya sepasang penganten di pelaminan itu bisa disebut sebagai sastro jendra hayuningrat.

SASTRO JENDRO HAYUNINGRAT:
Tulising gusti kang cetho dumunung ono wujud ing manungso lanang lan wadon. mulo manungso bisane nggayuh budi luhur/rahayuning wiwitan lan pungkasan, senajan manungso iku diwenangake duwe karep nggayuh donyo brono kudu manut marang krenteg-ke ati kang resik, biso-o ngemong urip kang suci, nuli biso sampurno lair lan batine.
(Sabda dari YME yang terang benderang ada pada manusia itu sendiri sebagai laki-laki dan perempuan, maka dari itu apabila manusia mempunyai keinginan untuk berbudi luhur (selamat dari permulaan hingga akhir), meskipun manusia itu sudah digariskan untuk mempunyai keinginan kebendaan duniawi, namun demikian haruslah mengikuti hati kecil (hati kecil biasanya selalu jujur) yang bersih, sebisa mungkin mengemban hidup yang suci, dan nantinya akan bisa sempurna lahir dan batin)


H. Pengertian Tentang Huruf Jawa

Huruf Jawa (dasar) itu ada 20 macam, yaitu: ho no co ro ko, do to so wo lo, po dho jo yo nyo dan mo go bo tho ngo. Ke-20 macam huruf ini mempunyai sifat masing-masing yang bila diterjemahkan adalah sebagai jari-jari manusia, dan masing-masing mempunyai arti sendiri-sendiri.

Ho = hurip (hidup), no = nur, co = cahaya, ro = roh, ko = kumpul, do = dzat, to =tes, so = siji, wo = wujud, lo = langgeng (kekal), po = papan, dho = dhawuh(perintah), jo = jasad, yo = nyaguhi (sanggup), nyo = ngelungake (memberikan), mo = margo (jalan), go = gaib, bo = babar (lahir), tho = thukul (tumbuh) dan terakhir ngo = ngalam gumilang.


I. Tentang Huruf Jawa Yang Disusun Yang Paling Depan Dengan Paling Belakang.

Ho ngo = hangen-hangen (angan-angan), no tho = nuthuk (memukul), co bo = coblong/bolong, ro go = raga, ko mo = benih, do nyo = ndonyo (dunia), to yo = air, so jo = siji, wo dho = wadhah (tempat) dan lo po = lampus.

Huruf pertama dan huruf ke-9 adalah ho wo. Howo adalah udara, dan sifat ini ada pada laki-laki karena laki-laki mempunyai lobang jumlah sembilan. Dan apabila 20 dikurangi sembilan (9) akan ada sebelas (11), sifat itu ada pada wanita karena wanita mempunyai 11 lobang, selisih dua dengan laki-laki yaitu pada puting susu.


J. Pengertian Tentang Hawa Nafsu

Hawa artinya angkara murka, nafsu adalah daya kekuatan. Jadi hawa-nafsu secara keseluruhan berarti angkara murka yang didorong oleh kekuatan syetan.


K. Tentang Sedulur Papat Limo Pancer

1. Mutmainah: bersemayam di jantung berwujud air berwarna putih, dengan watak yang suci dan sungguh-sungguh, pintunya ada di hidung. Hidung adalah alat atau panca indra yang tak pernah bohong. Contoh: ketika hidung mencium bau ikan asin maka bisa dipastikan du dapur ada yang memasaknya meskipun mata belum malihat. Ketika hidung mencium bau trasi yang kagak enak, tetapi tetap juga dimakan atau dibutuhkan meski sekedar hanya sebagai bumbu. Ketika hidung mencium bau harumnya kembang toh ketika dimakan rasanya tidak enak, pahit.

2. Amarah: bersemayam di empedu, berwarna merah dan berwatak keras, angkara murka, dan pintunya ada di telinga. Keterangannya: manusia bisa merasakan baik dan buruk karena mempunyai telinga, dan ketika mempunyai keinginan yang jahat atau yang baik maka itu karena darah yang berwarna merah. Darah itulah yang menyebabkan manusia bisa berbuat sesuatu, dan manusia tanpa darah yang berwarna merah itu maka dunia ini akan sepi dan tidak akan seperti sekarang ini.

3. Supiyah: bersemayam di lobang tali plasenta (wudel), berwujud angin yang berwarna kuning, berwatak mengumbar hawa nafsu (mau menangnya sendiri), pintunya ada di mata. Maka dari itu mata bisa dikatakan lanange jagad (yang paling berkuasa). Mata dipakai untuk melihat semua hal yang tergelar, maka manusia mempunyai keinginan karena mata melihat. Supiah pintunya ada di mata tetapi berwujud angin kuning yang akan keluar dari hidung.

4. Aluamah: bersemayam di lambung yaitu tempat menyimpan makanan, kalau usus merupakan tempat kotoran. Aluamah berwujud tanah yang berwarna hitam, mempunyai kesenangan untuk merasakan makanan yang enak-enak, maunya hanya senang dan enak. Pintunya ada di mulut, maka dari itu bisa celaka karena kata-kata yang keluar dari mulut sendiri. Mulut yang dalam bahasa Jawa cangkemmempunyai arti cancangen supoyo mingkem (ikatlah agar tertutup), kata-kata yang baik maupun buruk asalnya sama saja maka akan lebih baik jika mulut digunakan untuk berkata-kata yang baik-baik saja. Diam adalah emas.

5. Pelengkap agar menjadi lima adalah hidup, yaitu yang menghidupi empat perkara yang diatas tadi. Atau yang disebut sedulur papat kalimo pancer, ya hidup itu adalah pancernya. Jadi mutmainah, amarah, supiyah dan alumah semua dipinyai oleh hidup.



L. Keblat Papat(4) Limo (5) Pancer dalam Keseharian.

Manusia mempunyai tangan kanan, tangan kiri, kaki kanan, kaki kiri dan yang ke-lima adalah  teluning atunggal, yaitu: baitul makmurbaitul mukarom dan baitul mukodas.



M. Bibit Dumadi

1. Bayi umur sebulan dilambangkan dengan huruf jo, disebut nukat ghaib, airnyanur mani, laut berupa layar putih, bangunannya kumalah yang berarti juga riris tangis.

2. Bayi umur dua bulan dilambangkan dengan huruf yo, disebut koat ghaib, airnyanur buat, lautnya rantai yang disebut juga kismo djati.

3. Bayi umur tiga bulan dilambangkan dengan huruf nyo, disebut rijalolah ghaib, airnya nur roso, lautnya kumolah, yang berarti juga Hyang Widhi.

4. Bayi berumur  empat bulan dilambangkan dengan huruf mo, disebut rikmo djati. Airnya nur kumoro djati, lautnya bindari suci yang disebut juga Sang Hyang Adji.

5. Bayi berumur lima bulan dilambangkan dengan huruf go, disebut jo kumolo, airnya nur kismoyo, lautnya imoloyo, yang disebut juga Sang Hyang Brahma yang berwujud sedulur limo.

6. Bayi berumur 6 bulan dilambangkan dengan huruf bo, disebut roso hendro moyo, airnya nur cahyo, lautnya kumoro danu, yang disebut sebagai manu maningkem manunggale kawulo lan gusti dengan wujud rasa yang enam itu.

7. Bayi berumur 7 bulan dilambangkan dengan huruf tho, disebut waringin sungsang, airnya tali roso, lautnya madu nirmolo, yang berarti Heru Seto Jinggo Moyo Jati. Berwujud air ketuban dan ari-ari.

8. Bayi berumur 8 bulan dilambangkan dengan huruf ngo, disebut mayang kumoro sari, airnya manik gito, lautnya cupu purbo miseso yang disebut jugaJono Loko Jati, berwujud kakak tertua dan si bontot.

9. Bayi berumur 9 bulan dilambangkan dengan huruf wo, disebut Hendro Loko Jati, airnya nur tirto moyo, lautnya tak bertepi yang disebut pula Sastro Jendro Hayuningrat dengan wujud sadad tanpa sabdu.

Setelah itu bayi akan lahir dan melihat terangnya dunia yang dilambnagkan dengan Bintang Johar sebagai kelahiran (dumadi ingsun), yang disebut pula bintang Al Ghoniyyu.



N. Pengertian Tentang Tempat Bersemayamnya Angkara Di Triloko

Triloko (Jagat Telu) terbagi menjadi 3 yaitu: Guru Loko (ada di otak), Indro Loko(ada di hati) dan Jono Loko (ada di syahwat/dzakar). Apabila nafsu angkara itu baru berada di otak (pikiran) maka keinginan orang itu adalah: drajat/ pangkat/ semat/ kramat. Bila nafsu angkara itu berada di Indro Loko (panca indra) maka orang itu akan mempunyai keinginan untuk menjadi yang paling unggul/ paling kuat (menange dewe). Dan ketika nafsu angkara itu berada di syahwat maka bisa dipastikan orang itu mempunyai tenaga yang super (sangat kuat). Dan yang terakhir apabila ketiga nafsu itu menyerang bersama-sam pada manusia, maka bisa diibaratkan manusia itu hidup dengan memelihara Dosomuko (seorang tokoh jahat dalam cerita Ramayana). Artinya kita semua akan merugi karena tidak akan bisa menerima wahyu/ wangsit / pepadanging Gusti, dan tentunya akan menjadi penghalang dalam menjalani kehidupan ini. Dan inilah yang bisa terjadi apabila manusia itu menjalankan /mencari ngelmu tanpa laku. (Ada pepatah jawa:Ngelmu iku kalakone kanthi laku.)


O. Sempurnanya Dumadi.

Manusia itu harus dapat mengetahui keberadaan tirto pawitro mahening suci(air kehidupan yang bersih dan suci). Dimana sebenarnya itu berada dalam diri sendiri masing-masing. Dengan cara harus menempuh jalan lakyono yo (mati di dalam hidup) dan harus juga menengok ke alam lokantoro (antoro = batas), yaitu perbatasan antara alam halus dan alam kasar. Maka disana akan kita jumpai perwujudan yang menyerupai gumuk (rumah rayap yang membesar)/ tawon golek jumono, yaitu perwujudan dari saudara kita yang disebut kawah ari-ari (air ketuban). Golek jumono yaitu suatu perlengkapan hidup manusia, disana akan dijumpai persimpangan jalan (perempatan) yang merupakan wujud dari 4 cahaya:
  1. Cahaya berwarna merah adalah sumber amarah.
  2. Cahaya berwarna kuning adalah sumber kesenengan.
  3. Cahaya berwarna putih adalah sumber kesucian.
  4. Cahaya berwarna hitam adalah sumber kekuatan (energi).

Dan apabila nanti manusia itu kembali kepada Gusti maka harus tetap memilih jalan suci, artinya akan dapat kembali kepada Gusti Yang Maha Suci.


P. Kunci Sangkan Paraning Dumadi

Hyang Sukmo Sejati, seksenono ingsun kirim gondo arum kang dak kirim sedulurku kang lahir bareng sedino kang dak sebut kakang kawah adi ari-ari, kakang mbarep adine wuragil. Kang adoh tanpo wangenan cedak tanpo senggolan, yo iku titipane wong tuwaku lanang lan wadon. Kakang kawah adi ari-ari moro tampanono kiriman gondo arum iki, dak suwun jumbuh dadi siji karo Sang Hyang Sukmo Sejati.

(Hyang Sukma Sejati, saksikanlah aku mengirim wewangian yang aku alamatkan kepada saudara yang terlahir bersamaku yang saya sebut sebaga kakang kawah adi ari-ari, kakang sebagai si sulung dan adik sebagai bontot. Yang jauh tanpa wewangian dan yang dekat tanpa singgungan, yaitu titipan dari kedua orang tuaku laki-laki dan perempuan. Kakang kawah adi ari-ari segera terimalah kiriman wewangian ini, dan saya minta agar menyatu dengan Sang Hyang Sukma Sejati.)



Q. Bibit Sangkan Paraning Dumadi.

Tes putih soko bopo, tes abang soko biyung, wujud gedong cagak papat lawange songo, gumantung tanpo centhelan isen-isene Hyang Sukmo Sejati. Lungguhe ono batinku kang suci, kanggonan wekasan urip sejati, kang aran dzat lan sifat weruh sak-durunge winarah, tetep madhep mantep langgeng sak kodrat ingsung, dadio sak ciptaningsun.

(Bijih putih dari bapak dan bijih merah dari ibu, berwujud bangunan dengan tiang empat dan sembilan pintu, tergantung tanpa cantelan dan berisi Hyang Sukma Sejati. Bersemayam di batinku yang suci, sebagai awal hidup sejati, yang mempunyai dzat dan sifat weruh sak-durunge winarah, tetap setia dan taat bersamaan dengan diriku, dan jadilah apa yang kukehendaki.)

Ngerti sak-durunge winarah adalah pepatah Jawa yang kira-kira berarti: dapat mengerti tentang beberapa hal sebelum ada yang memberi tahu.


R. Tentang Pedoman Hidup. (Tri Prakoro)

Sebenarnya banyak sekali pedoman hidup untuk manusia di Jawa ini (lihat: Ki Demang Sokowaten), namun demikian disini mencoba untuk meringkasnya. Dengan itu pedoman hidup bisa digolongkan menjadi 3, yaitu: Wiryo, Harta dan Tri Winasis.

1. Wirya.

Mempunyai pengertian untuk menjunjung tinggi trah orang-orang besar. Mestinya adalah yang luhur itu budi dan drajat hidupnya, tetapi disini bisa saja biar keturunan orang yang luhur budinya tetapi ternyata tidak. Sebagai contoh berikut ini adalah bersumber dari cerita wayang. 

Begawan Wisrowo adalah seorang biksu yang luhur, dan dipercaya oleh Prabu Sumali, tetapi anakanya yang bernama Dosomuko tidak juga menjadi anak yang berbakti (luhur budi) malahan menjadi kekecewaan di dunia, mejadi sampah dunia.

Begawan Durno, adalah seorang Pandito/Resi dan juga anak dari Begawan Barat Wojo, tetapi dalam cerita wayang (versi Jawa) selalu menjadi orang yang berwatak angkara murka dan bermuka dua, selalu bersikap memuji kepada Pandawa di depannya, tetapi akan berusaha untuk menghancurkan Pandawa demi membela Kurawa.

Santrin Kinono adalah orang sangat sudra dengan anggota badan yang kurang lengkap, tetapi mempunyai hati yang lurus, dan berbudi luhur. Adalah ketika dia bisa menolong kepada Pandawa dan terhindar dari marabahaya kebakaran yang diciptakan oleh Kurawa. Jadi makna sebenarnya disini tentang berbudi luhur itu bukan pada turunannya, tetapi ada pada budi yang dibawa masing-masing.


2. Harta.

Arti sebenarnya adalah kaya akan harta benda, tetapi pengertian disini bukan hanya itu saja, yang penting adalah kaya akan ilmu pengetahuan. Dengan kaya akan ilmu pengetahuan maka bisa dipastikan akan menjadi pemaaf, menjadi orang yang menerima (nrimo), penyabar, sangat sungguh-sungguh, sangat berhati-hati dan banyak mempunyai teman yang rukun terhadap sesame, karena keilmuannya itu dapat bermanfaat buat semua saudara maupun teman-teman semua.


3. Wasis

Yang dimaksud wasis disini adalah kepintaran (pandai). Orang yang pintar/pandai akan mempunyai banyak pengetahuan, dan orang yang banyak mempunyai pengetahuan tidak akan pernah kesusahan, yang penting agar kepandaiannya itu bukan untuk mengakali orang atau teman-temannya sendiri, atau juga bukan untuk malakukan hal-hal yang menyimpang dari pedoman hidup.

Jadi ketiga diatas tadi mestinya harus bisa menjangkaunya, dan apabila ketiga diatas tadi sama sekali tidak punya, maka kan hilanglah sifat manusia tadi, dan yang tertinggal hanya sifat hewani saja. Ya begitu itulah manusia, apabila tidak mengindahkan akan pedoman hidup dan juga tidak waspada terhadap Tri Prakoro (Wirya, Harta, Wasis).



S. Tentang Jagad Raya.

Permulaan terjadinya jagat raya ini, adalah ketika jaman masih awang-uwung(tidak ada apa-apa sama sekali) yang ada hanya Gusti Allah sendiri. Keadaan yang tanpa apa-apa itu tidak dapat terlihat oleh mata (tan keno kinoyo ngopo), tetapi ada, karena adanya kekuasaan dari Gusti Allah. Kemudian diciptakannyalah tiga perwujudan dan kemudian juga menyatu kepada ketiga perwujudan tadi yang disebut sebagai Trimurti (telu-teluning atunggal).

Tiga warnanya, juga tiga kelihatannya dan tiga macam pula pekerjaannya, tetapi satu yaitu Gusti (Tuhan) Yang Maha Esa.

1. Perwujudan yang pertama adalah Surya sebagai Matahari dengan kekuasaannya memberikan kehidupan di seluruh jagad. Baik kasar maupun halus semua adalah kekuasaannya.

2. Perwujudan yang kedua adalah Condro sebagai Rembulan dengan kekuasaannya memberikan perlindungan, memberikan sandang-pangan dan kemakmuran dengan pemeliharaannya.

3. Perwujudan yang ketiga adalah Kartiko sebagai Bintang yang mempunyai daya keadilan dan mati, dengan tugas menghilangkan semua perwujudan yang bersifat tidak kekal.

Ketiga daya penguasaan tadi selalu beredar (hanyokro manggilingan), berputar terus berganti-ganti tanpa ada putusnya. Suryo yang membuat hidup, dipelihara dan dirawat oleh Condro, dan akhirnya dimusnahkan oleh Kartiko, begitulah seterusnya.

Suryo sebagai Matahari, selain mempunyai daya kekuasaan kehidupan juga mempunyai daya panas yang bisa berubah menjadi api, selanjutnya bersemayam di antariksa. Condro sebagai Rembulan, selain mempunyai mengayomi/melindungi juga mempunyai daya dingin yang bisa berwujud sebagai air, seperti juga matahari selanjutnya akan bersemayam di antariksa. Begitu juga Kartiko sebagai bintang, selain mempunyai kekuasaan atas keadilah dan kematian maka mempunyai daya udara yang netral dan mempunyai wujud sebagai angin, selanjutnya juga akan bersemayam di antariksa.

Perwujudan yang tiga warna tadi seterusnya berkumpul menjadi satu di antariksa, tertiup angin dari atas kebawah, dari Selatan ke Utara, dari Timur ke Barat, lama-lama api, air dan angin tadi berhenti berhenti di tengah-tengah jagad raya, dangumantung tanpa canthelan (tergantung tanpa penyangga) dan perwujudan akhir ini yang disebut sebagai maghma..

Lama kelamaan maghma tadi menjadi berkerak dan berwujud sebagai mineral, besi, baja, emas, perak, dan lain-lain. Mineral-mineral tadi terus berkembang menjadi batu, dan batu berkembang menjadi pasir, pasir berkembang menjadi tanah. Karena maghma tadi adalah perwujudan yang sangat panas dan terbungkus oleh batu, pasir, tanah dan sebagainya maka lama-kelamaan akan menguap dan air akan meresap kedalam tanah. Tanah yang basah oleh air dan mendapat sinar matahari lama-kelamaan di bumi ini terjadi berbagai macam tumbuhan yang beraneka warna.

Ya keadaan seperti itulah yang kemudian dinamakan bumi sap pitu (lapis tujuh):
Maghma, Mineral, Batu, Pasir, Tanah, Air dan Tumbuh-tumbuhan. Dan bumi sendiri itu mempunyai cahaya yang berwarna hitam. Itu semua tadi adalah asal-usul jagad raya (Jagad Agung) ini.

Dan berputarnya bumi itu diatur oleh kekuasaan Surya maka kemudian dinamakan Tata Surya. Dan secara lengkap alam semesta ini mempunyai empat macam cahaya, yang masing-masing berwarna: merah (dari surya), kuning (dari condro), putih (dari kartiko) dan hitam (dari bumi). Tetapi karena dari keempat tadi hanya cahaya hitam yang tidak tampak dan tidak bisa memancar, maka cahaya merah, kuning dan putih akan memancar kan cahayanya ke bumi, dan inilahDumadine Jagad Agung, Sangkan Paraning Dumadi.


T. Tentang Asal-Usul Jagad Alit (Bwaono Setro/ Badan Kasar)

Pada uraian diatas tentang terjadinya Jagad Agung, sudah dipahami bahwa bumi berasal dari api yang cahayanya merah dengan daya panas, dari air yang cahayanya kuning dan punya daya dingin, serta angin yang cahayanya putih dan bersifat netral. Berkumpulnya api. Air dan angin tadi akan menjadi maghma, yaitu pusat bumi yang dapat memberikan wadah sebagai bumi lapis tujuh. Berkumpulnya daya panas, dingin dan hampa (angin) akan mewujudkan cipta, rasa, dan karsa, adalah berkumpulnya dzat yang merupakan asal-usulnya kehidupan. Berkumpulnya tiga macam warna (merah, kuning dan putih) adalah mewujudkan sukma, yaitu badan halus yang juga dianggap sebagai para dewa, dewi, bathara, jin, peri, dsb.

Day panas, dingin dan netral tadi sebelum menyatu menjadi dzat maka akan memenuhi antariksa (awang-wung) dan dalam pengetahuan modern hal ini disebut sebaga: proton, elektron dan netron, yang bersatu membentuk dzat yang dinamakan atom.

Berkumpulnya 4 macam cahaya tadi akan mewujudkan nafsu, yaitu yang akan dipergunakan sebagai syarat mutlak untuk hidup manusia. Sedangkan berkumpulnya sari-sari dari api, air, angin dan tanah (bumi), akan menjadi badan kasarnya manusia. Dan sebelum di jagad raya ini terdapat makhluk-makhluk berbadan kasar, maka terlebih dahulu yang ada adalah makhluk-makhluk berbadan halus, yaitu suksma, dan pada waktu itu semua makhluk itu yang dinamakan sebagai dewa-dewi, bethoro-bethari, jin, peri, prayangan, dsb. Dari kesemua macam titah (makhluk) yang berbadan halus itu maka dewa-dewi, bethoro-bethari dianggap yang paling tinggi kedudukannya, dan kehidupan dari makhluk-makhluk itu tanpa menyentuh tanah, dan perkembang-biakannya tidak menggunakan hukum-hukum kelahiran tetapi dengan sabda (kun fayakun).

Keadaan seperti itu berlangsung hingga beribu-ribu tahun lamanya, dan akhirnya pada suatu waktu salah satu dewa dan bethoro yang baru saja melakukan kesalahan-kesalahan besar terhadap Gusti (Tuhan YME), maka atas kekuasaan Sang Hyang Tunggal dewa tadi disabda menjadi manusia, yaitu makhluk berbadan kasar dan harus menghuni bumi. Dan setelah itu maka kemudian berlangsung hukum kelahiran, dan dewa-dewi yang disabda mau bisa disebut sebagai manu.

Yang dikatakan manu adalah karena menurut hukum kodrat dari penjelmaan para dewa/bethoro yang berbadan kasar. Dan manusia adalah menurut hukum kodrat sebagaimana manusia biasa, artinya berkembang biak dengan hukum-hukum kelahiran. Para manu tadi yang menurunkan manusia yang berasal mula dari hukum kodrat kelahiran disebut sebagai swayambu manu.



U. Asal Mula Makhluk Berbadan Halus.

Berkumpulnya rasa, cipta dan karsa yang akhirnya mewujudkan dzat yang asalnya dari Trimurti (Surya, Candra dan Kartika), yaitu dzat yang suci yang kesuciannya hampir menyamai Yang Maha Suci, karena memang dzat tadi berasal dari daya Gusti Kang Moho Suci dan bisa disebut sebagai Dzatullah.

Perbedaannya sucinya Gusti akan memenuhi jagad raya, sedangkan sucinya dzat tadi hanya dapat memenuhi badan satu saja, Gusti Yang Maha Agung akan menguasai jagad dan seisinya, maka dzat itu hanya menguasai badan kasar dan seisinya. Dan dzat tadi yang menjadi utusan Gusti untuk memayu hayuning bawono dan seisinya dengan hukum-hukum kelahiran dan hukum-hukum sabda. Hukum kelahiran menggunakan badan kasar dan hukum sabda menggunakan badan hakus atau suksma. Apabila dzat melakukan kesalahan (mendapat karma) maka akan menjadi utusan lewat hukum sabda dengan sarana badan halus (suksma). Karma berasal dari kata karya manah (perbuatan hati).

Semua perbuatan yang berasal dari pikiran itu pasti akan berbuah. Perbuatan yang baik juga akan berbuah kebaikan dan sebaliknya maka perbuatan yang buruk juga akan berbuah keburukan. Maka ada pepatah Jawa mengatakan:ngundhuh wohing pakarti. Dan itulah hukum karma, semua manusia hanya tinggal memetik hasil perbuatannya.

Karena dzat (badan kasar yang ditempati suksma) adalah selalu meiliki karma (baik maupun buruk), maka dzat itu harus menjadi utusan melalui penjelmaannya dengan hukum-hukum kelahiran. Dengan begitu semua orang (manusia) hidup yang dilahirkan ke alam dunia akan mempunyai dosa (karma), dan apabila tidak mempunyai karma maka tidak akan dilahirkan. Juga apabila tidak mempunyai karma berarti masih berbadan halus (alam kedewaan) dan yang berlaku adalah hukum sabda.

Penjelmaan dzat hidup dari alam kedewaan ke manusia adalah melalui hukum-hukum kelahiran, jadi haruslah melewati perseteruan antara pri dan wanita. Mungkin kisah berikut ini bisa menjabarkan hal tersebut.

Dan kala itu, ketika ibu masih gadis dan bapak masih jejaka, sebenarnya diriku sudah ada. Saya berada (bersemayam) di cipta rasa dan karsa dari kedua orang-tuaku, dan bisa disebut sebagai sir atau grenjet. Dan setelah bapak dan ibu mendapatkan sir selanjutnya sire bapak dan ibu membuahkan budi. Dan setelah itu bapak dan ibu menabur benih budi dan disemayamkan di jonoloko yang disebut guwo garbo (kandungan). Saya keluar dengan warna putih suci yang beasal dari warna cahaya merah, kuning dan putih, ya itulah yang disebut air mani (sperma), wadi, suksmo, roso, dzat yang maha suci.

Telu-telune atunggal, yaitulah saya (hidup) kekal yang tidak mati, yaitu dzat dari Gusti Yang Maha Suci, dan akan membangun badan kasar di dalam guwo garboibu, sebagai rumahku untuk hidup di alam raya untuk menjalankan kewajiban hidup sebagai utusan dari Gusti Yang Maha Kuasa.

Aku di dalam kandunga ketika berumur sebulan di dalam membentuk badan kasar itu, maka ibuku terus berhenti (tidak datang bulan) kemudian ibu akan selamatan bubur suro. Selanjutnya setiap tanggal 1 Suro maka para ibu-ibu akan membuatkan Bubur SuroBubur Suro ini merupakan beras biasa yang akan dihias dengan irisan cabe merah dan telor dadar berwarna kuning. Itu mempunyai arti: bahwa keadaanku (yang akan menjadi badan kasar) adalah berasal dari tiga macam warna, merah berasal dari sarinya api, kuning dari sarinya angin dan putih dari sarinya air. Dan pada waktu itu saya juga mendapatkan sarinya warna hitam yang berasal dari bumi yaitu makanan yang dimakan ibu dan meresap melalui tali plasenta (sumber makanan bayi).

Ketika kandungan sudah berumur 2 bulan, maka wujud badan kasarku bisa dikatakan pating grendhul, maka dari itu kemudian diselamati dengan membuatjenang grendhulJenang grendhul ini juga dinamakan jenang sapar atau Saparan.

Ketika kandungan sudah berumur 3 bulan, maka badan sudah berwujud. Maka sudah ada bagian kepala, bagian perut, bagian tangan, bagian kaki, bagian mata, bagian telinga, bagiaan hidung dan bahkan bagian kelamin sudah ada. Dan maka dari itu ketiga.tempat sudah terbentuk juga yang disebut: girilokoindroloko danjonoloko. Maka dari itu kemudian dibuatkan selamatan telonan yang berarti: kadaton yang tiga tempat itu sudah jadi, yaitu sebagai arah atas, tengah dan bawah (otak, hati dan kelamin).

Lama setelah kandungan menginjak umur tujuh bulan, maka rumah yang dibilangcagak papat lawang songo sudah jadi dan komplit dengan segala ornamenya: tulang, sungsum, urat, darah, otot, kulit dan rambut (bulu). Maka dari itu kemudian dibuatkan tanda dengan selamatan tujuh bulanan (mitoni, lingkepan) yang mempunyai arti bahwa rumah yang tujuh warna atau bumi yang tujuh lapis itu sudah lengkap, yang keseluruhan berbunyi: bumi lapis pitu cagak papat lawang songo.

Kandungan umur 9 bulan adalah sudah waktunya untuk lahir (mrocot), maka dibuatkan selamatan berupa: bubur procot, kue apam dan pisang. Selamatan tadi disebut dengan procotan lan megenganProcotan yang mengandung arti agar kelahiranku kelak akan mudah tanpa suatu halangan apapun, dan megeng adalah ketika saya akan lahir ke dunia keluar dari perut ibu, maka ibu akan megeng(meregang) napas, dan selanjutnya setiap tanggal 1 Poso akan diadakan selamatan megengan.

Hidup yang ada di badan kasar ini adalah bersemayam di telenging ati (pusat hati, ada yang mengatakan hati kecil), yang mempunyai kekuasaan untuk membuat baaik atau buruk bangunan rumah itu (jagad cilik). Dan setelah itu maka setiap 1 Syawal kan dibuatkan sego punar yang dinamakan syawalan. Artinya, saya sudah terpisah dari badan ibu (guwo garbo, kandungan) menjadi utusan Gusti dan berkewajiban menjalankan hidup di alam raya ini.

Mulai dari awal kandungan hingga hari kelahiran ibu juga masih mempunyai kekuasaan untuk menyelamatkan badan kasar, dan begitu juga saya masih berkuasa dalam Trimurti. Dan setelah lima hari (sepasaran) kekuasaan yang ada di giriloko akan pindah ke sedulur papat limo pancer, yang berasal dari cahaya yang empat macam itu. Mereka akan bersemayam di telinga, hidung dan mulut, dan menguasai 7 pintu, maka kemudian disebutkan sebagai tujuh hari. Mereka mempunyai lima kekuasaan yang disebut sebagai panca indra, yaitu: indra pendengar, indra penglihat, indra pencium, indra pengucap dan indra perasa. Dan disebut sebagai pasaran limo.

Setelah masuk kedalam kedaton roso (rasa) yang ada di indraloka dan bersemayam di hati-sanubari. Umur 35 hari (selapanan, dimana misalnya lahir hari Jum’at dan pasaran Legi maka hari itu adalah sama) kemudian dibuatkan selamatan selapanan. Mempunyai arti bahwa kekuasaanku yang kedaton ketiga itu sudah diambil-alih (selapi) oleh sedulur papat limo pancer.

Seorang anak yang sudah berumur 105 hari (tiga selapanan) akan dibuatkan selamatan nasi tumpeng yang diberi nama telung lapan. Ini mempunyai arti: bahwa kekuasan yang telu-telune atunggal (cipta, rasa dan karsa) sudah dikuasai oleh pancaindra. Dan sejak saat itulah maka kekuasaan di tiga kedaton itu sudah tidak ada sama sekali, mulai dari Trimurti hingga bumi lapis tujuh semuanya sudah diakui oleh sedulur papat limo pancer, dan keadaanku makin merasuk kedalam makin dalam ada di pusat hati (telenging ati), dan rumahku sendiri sudah ditempati, dikuasai, diatur dan dijaga oleh saudara sendiri sedulur papat limo pancer.

Seperti itulah keadaan rumahku yang harus hidup terbelenggu oleh saudara sendiri, dengan tempat yang sangat rumit, dan kekuasaan hanya tinggal bagaimana untuk menghidupi badan kasar ini, dengan tujuan hidup untukmemayu hayuning bawono, tetapi semua sudah hilang, dan pada akhirnya nanti harus dipertanggung-jawabkan di depan Gusti Kang Moho Kuwoso.









Ref:

http://agungpambudi72.blogspot.com/

Olah Kepribadian Agungpambudi72 KEDIRI 10/06/1972- JAKARTA 10/06/2010 AgungPambudi72